REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Perangin-angin, mengatakan, pada Selasa (3/11) dini hari, Gunung Sinabung erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak. Erupsi terjadi dengan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas condong ke arah timur.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi 13 menit 3 detik, saat ini gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga)," ujar Natanail saat dihubungi dari Medan, Selasa.
Ia menyarankan warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi dalam radius 3 km dari Puncak Gunung Sinabung. Selanjutnya, radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur dan 4 km untuk sektor timur-utara.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila ke luar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik agar tidak roboh," ujarnya.
Natanail menambahkan, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar. Sebelumnya, Gunung Sinabung kembali erupsi Senin (2/11) sekitar pukul 07.57 WIB meluncurkan awan panas dengan jarak 2.500 meter ke arah timur-tenggara.