Selasa 03 Nov 2020 23:50 WIB

Sultan Ingin Malioboro Jadi Kawasan Pedestrian

Uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor dimulai Selasa (3/11).

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi kawasan Malioboro lengang saat ujicoba rekayasa lalu-lintas dalam rangka penataan jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta, Selasa (3/11). Ujicoba ini dilaksanakan selama dua minggu dari pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB. Selama ujicoba kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya Transjogja, kendaraan darurat, kendaraan tidak bermotor, dan petugas yang berwenang.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Kondisi kawasan Malioboro lengang saat ujicoba rekayasa lalu-lintas dalam rangka penataan jalur pedestrian Malioboro, Yogyakarta, Selasa (3/11). Ujicoba ini dilaksanakan selama dua minggu dari pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB. Selama ujicoba kendaraan yang diperbolehkan melintas hanya Transjogja, kendaraan darurat, kendaraan tidak bermotor, dan petugas yang berwenang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan kawasan Malioboro sebagai kawasan pedestrian. Hal ini ia ungkapkan menyusul dilakukannya uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor yang dimulai Selasa (3/11) ini.

"Kalau mau saya masuk Malioboro dan lingkungannya itu ya jalan," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (3/11).

Sultan menyebut, ketersediaan kantong parkir memang masih menjadi perhatian. Sebab, ada kesulitan dalam mencari lahan parkir di sekitar kawasan Malioboro.

Walaupun sudah ada di Abu Bakar Ali, Ngabean, Pasar Sore dan Ramai Mal. Namun, kantong parkir dirasa masih belum mencukupi, terutama bagi bus dan kendaraan roda empat.

Melalui uji coba ini, diharapkan permasalahan tersebut diselesaikan. Selain itu, wisatawan, masyarakat dan pelaku usaha dan jasa di kawasan Malioboro juga diharapkan secepatnya beradaptasi dengan kebijakan ini.

"Harapan saya, (dengan adanya uji coba ini) akhirnya ada kepastian bagaimana dengan keterbatasan untuk tempat parkir (dapat teratasi). Sehingga, mereka juga bisa diatur sedemikian rupa karena tidak mudah untuk cari ruang yang kosong di sekitar itu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement