Rabu 04 Nov 2020 05:26 WIB

Bahaya Makan Terlalu Kenyang yang Dijelaskan Islam

Islam mengajarkan umatnya makan tak terlalu kenyang.

Rep: Alkhaeledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
Bahaya Makan Terlalu Kenyang yang Dijelaskan Islam. Foto: Ilustrasi menggoreng makanan
Foto: Flickr
Bahaya Makan Terlalu Kenyang yang Dijelaskan Islam. Foto: Ilustrasi menggoreng makanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tentunya tidak ada makhluk hidup di bumi yang tidak membutuhkan makan untuk kelangsungan hidupnya. Dengan nutrisi yang terkandung dalam makanan kita mendapatkan energi dan kemampuan untuk tumbuh.

Hanya saja, bagaimana dengan makan berlebihan atau terlalu kenyang? Bagaimana Islam memandang orang yang mengisi perutnya terlalu banyak sehingga kekenyangan?.

Baca Juga

Seorang tokoh sufi muslim, Yahya bin Mu’adz ar-Raziy dalam kitab Nashaih al-‘Ibad karya Syekh Muhammad Nawawi ibnu Umar al-Jawi menyebut kekenyangan membeeikan dampak buruk. Dampak buruk tersebut selain untuk tubuh juga buruk untuk spiritualitas seseorang.

Yahya bin Mu’adz ar-Raziy berkata:

مَنْ كَثُرَ شِبَعُهُ كَثُرَ لَحْمُهُ وَمَنْ كَثُرَ لَحْمُهُ كَثُرَ شَهْوَتُهُ وَمَنْ كَثُرَتْ شَهْوَتُهُ كَثُرَتْ ذُنُوْبُهُ وَمَنْ كَثُرَتْ ذُنُوْبُهُ قَسَا قَلْبُهُ وَمَنْ قَسَا قَلْبُهُ غَرِقَ فِي اَفَاتِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا

Artinya: “Barang siapa yang banyak kenyangnya maka banyak dagingnya, dan barang siapa yang banyak dagingnya besar syahwatnya, dan barang siapa yang besar syahwatnya maka banyak dosanya, dan barang siapa yang banyak dosanya maka keras hatinya, dan barang siapa yang keras hatinya maka tenggelam dalam bahaya dunia dan keindahannya."

Syekh Muhammad Nawawi ibnu Umar al-Jawi menjelaskan perkataan Yahya dengan menyebut orang yang banyak makannya karena menuruti kehendak nafsunya maka akan banyak dagingnya. Orang yang banyak dagingnya disebut berdampak kepada besar syahwatnya. Padahal hal yang dapat mengekang syahwat hanyalah rasa lapar.

Sementara orang yang besar syahwatnya akan besar dosanya karena syahwat akan melalaikannya dari mengingat Allah SWT. Ditambah orang yang banyak dosanya maka berdampak kepada hati yang keras dalam menerima petunjuk atau nasihat. Kerasnya hati dan enggan menerima nasihat akhirnya akan membuatnya tenggelam ke dalam kenikmatan dunia dan lalai akan akhirat.

Allah SWT juga sudah memberi panduan terkait makan dengan firman-Nya;

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya: "Makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang suka bersikap berlebihan." (QS. al-A’raf: 31). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement