Rabu 04 Nov 2020 13:08 WIB

Erdogan Soroti Standar Ganda Perlakuan Eropa pada Muslim

Eropa saat ini sedang dilanda sentimen anti-Muslim.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Erdogan Soroti Standar Ganda Perlakuan Eropa pada Muslim. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Presidensi Turki via AP, Pool
Erdogan Soroti Standar Ganda Perlakuan Eropa pada Muslim. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sikap beberapa negara Eropa berlebihan dengan mencoba mendefinisikan dan mereformasi Islam. Selama konferensi pers setelah pertemuan Kabinet Presiden di Ankara pada Selasa (3/11), dia mengatakan jika pelaku serangan adalah seorang Muslim, mereka menyebutnya sebagai serangan terror.

“Tetapi jika penyerang non-Muslim, mereka mengatakan itu adalah insiden atau tersangka memiliki masalah mental," kata Erdogan dilansir TRT World, Rabu (4/11).

Baca Juga

Komentarnya muncul saat sentimen anti-Islam dan anti-Muslim menyebar ke seluruh Eropa. Pada Senin, seorang teroris melepaskan tembakan dan menewaskan sedikitnya empat orang di sejumlah jalan ibu kota Austria, Wina.

Pekan lalu, Erdogan mengatakan sebuah masalah kehormatan untuk melawan serangan terhadap Nabi Muhammad dalam pidato parlemen kepada partainya. "Sayangnya, kita berada dalam periode di mana permusuhan terhadap Islam dan Muslim dan rasa tidak hormat terhadap Nabi menyebar seperti kanker. Terutama di antara para pemimpin di Eropa,” ujar dia kepada kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK).

Erdogan mencatat Prancis dan Eropa pada umumnya berhak mendapatkan yang lebih baik daripada kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang kejam, provokatif, dan penuh kebencian. "Kami menyerukan kepada orang Eropa yang bijaksana untuk mengambil tindakan melawan tren berbahaya ini atas nama diri mereka sendiri dan anak-anak mereka demi masa depan yang cerah," ujar dia.

Awal bulan ini, Macron menuduh Muslim Prancis separatisme dan menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia. “Tidak ada Muslim yang bisa menjadi teroris, begitu pula teroris tidak bisa menjadi Muslim. Teroris adalah orang berhati hitam dan pembunuh berdarah yang tidak ragu-ragu membunuh orang yang tidak bersalah untuk mencapai tujuannya sendiri,” ucap Erdogan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement