Rabu 04 Nov 2020 13:25 WIB

Margin AKR Corporindo Terjaga Harga BBM Berbasis Formula

Biaya penjualan dan pendapatan berhasil ditekan turun 10 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
PT AKR Corporindo Tbk. Harga BBM berbasis formula yang diterapkan pemerintah cukup melindungi margin keuangan AKR.
Foto: https://www.akr.co.id/
PT AKR Corporindo Tbk. Harga BBM berbasis formula yang diterapkan pemerintah cukup melindungi margin keuangan AKR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) sepanjang sembilan bulan 2020 membukukan pendapatan Rp 13,8 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 15,1 triliun.

Pendapatan dari perdagangan BBM dan petrokimia turun 10 persen (year on year/ yo) dari Rp 14,1 triliun menjadi Rp 12,7. Selain itu, pendapatan AKR dari pos lainnya, yakni manufaktur juga turun dari Rp 338 miliar menjadi Rp 267 miliar.

Baca Juga

Untuk bisnis logistik, pendapatan AKR naik tiga persen menjadi Rp 604 miliar hingga September 2020 dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp 587 miliar. Pendapatan dari bisnis pengelolaan kawasan industri melonjak lebih dari 100 persen dari Rp 61 miliar menjadi Rp 276 miliar.

Di sisi lain, biaya penjualan dan pendapatan hingga kuartal III berhasil ditekan turun 10 persen menjadi Rp 12,3 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 13,8 triliun.

Seiring dengan penurunan beban biaya itu, AKR mencatatkan laba kotor Rp 1,47 triliun, naik 15 persen dibandingkan periode sembilan bulan 2019 sebesar Rp 1,28 triliun. EBITDA naik menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp 973 miliar. Kemudian, realisasi laba bersih hingga kuartal III tahun ini tercatat sebesar Rp 665 miliar, naik 17,6 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 565 miliar.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengungkapkan, harga BBM berbasis formula yang diterapkan pemerintah cukup melindungi margin keuangan AKR dari bisnis penjualan BBM untuk retail dan industri. Terlebih di tengah gejolak ekonomi akibat dari pandemi Covid-19 yang juga memicu penurunan harga dan penurunan konsumsi BBM.

"Model bisnis AKR pass through harga BBM berdasarkan formula memungkinkan untuk mempertahankan margin dan melindungi perusahaan dari fluktuasi karena perubahan harga bahan bakar harian," kata Suresh, Rabu (4/11).

Suresh menambahkan harga produk solar, gasoline, avtur di Indonesia dihitung berdasarkan MOPS (Mean of Platts Singapore). AKR sebagai distributor tidak mengambil posisi apapun atas produk minyak dan memastikan selalu dalam net open position dan tidak mengalami kerugian persediaan.

"Kepatuhan yang ketat terhadap hal-hal di atas telah memungkinkan AKR untuk terus melaporkan pertumbuhan laba yang kuat selama enam kuartal terakhir," kata Suresh.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement