Rabu 04 Nov 2020 15:42 WIB

Konsumsi Daya untuk Teknologi Global Alami Peningkatan

Konsumsi daya TIK mencapai hingga dua persen dari total konsumsi daya global.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jaringan internet 5G. Ilustrasi
Foto: BBC
Jaringan internet 5G. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SHENZHEN -- Huawei kembali menggelar BETTER WORLD SUMMIT 2020 dengan tema Huawei Digital Power Session di Shenzhen Cina. “Power Digitalization 2025” menjadi tema pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan secara daring.

Sejumlah pakar dari seluruh dunia hadir dan bertukar gagasan. Mereka berbagi solusi tentang bagaimana seharusnya operator global mengantisipasi peluang dan tantangan yang dimunculkan oleh beragam dinamika dunia digital.

Baca Juga

CEO Huawei Indonesia Carrier Business Andy Ma mengatakan Indonesia sebagian bagian dari komunitas global yang mengadopsi transformasi digital juga memiliki tantangan konsumsi daya untuk teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang sama seperti yang dihadapi negara lain. Konsumsi daya TIK global, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan.

Saat ini, Ma melanjutkan, konsumsi daya TIK mencapai hingga dua persen dari total konsumsi daya global dan diperkirakan akan mencapai lima persen pada 2030.

Tidak terkecuali konsumsi daya listrik di setiap stasiun transmisi. Biaya konsumsi listrik telah menghabiskan 60 persen dari total biaya kepemilikan pusat data selama sepuluh tahun.

“Kami menghadirkan Huawei digital powers untuk pasar global, termasuk Indonesia, sebagai solusi untuk membantu pembangkit ramah lingkungan dan pemanfaatan daya yang lebih efisien,” ujar Ma, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/11).

Ma menambahkan untuk Indonesia, Huawei juga menawarkan solusi hybrid power. Solusi ini membantu menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan di daerah-daerah-daerah yang tidak termasuk jaringan utama.

“Melalui algoritma serta solusi penyimpanan daya kami, kami dapat membantu meningkatkan efisiensi pengoperasian generator diesel dengan mengurangi total waktu pengoperasian hingga 50 persen,” katanya.

Ke depannya Huawei akan terus bekerja sama dengan operator global dalam mengantisipasi tantangan dan memanfaatkan peluang baru dunia digital. Huawei bertujuan untuk menyuntikkan sumber energi listrik ramah lingkungan ke operator dan membantu mereka mengembangkan bisnis secara berkelanjutan di masa depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement