REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur memastikan prioritas pemberian vaksin Covid-19 diperuntukkan bagi para tenaga medis dan tenaga kesehatan (nakes) lainnya di daerah itu. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, jumlah tenaga medis di wilayah Kota Malang mencapai ribuan orangdan akan menjadi prioritas utama pemberian vaksin Covid-19 karena memiliki risiko tinggi terpapar virus corona.
"Prioritas untuk tenaga medis, jumlah di kami ada ribuan. Untuk tenaga medis yang berdomisili di Kota Malang," kata Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (4/11).
Wali kotamenambahkan, prioritas vaksin Covid-19 tersebut, akan diberikan kepada seluruh petugas medis yang ada di semua rumah sakit di Kota Malang. Saat ini, Pemerintah Kota Malang tengah melakukan pendataan.
Menurut Sutiaji, untuk tenaga medis yang berstatus aparatur sipil negara (AS), tercatat kurang lebih sebanyak 700 orang. Namun, prioritas pemberian vaksin tersebut bukan hanya ditujukan kepada tenaga medis yang berstatus ASN.
"Kalau untuk PNS sudah ada (data), masih menunggu yang dari rumah sakit. Nanti petugas di puskesmasjuga prioritas," kata Sutiaji.
Beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan Kota Malang menyatakan bahwapelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk wilayah Kota Malang diperkirakan mulai dilakukan pada Desember 2020.
Pelaksanaan vaksinasi tersebutdiperkirakan dilakukan secara bertahap, mulai awal atau pertengahan Desember 2020, pada 2021, dan 2022. Pemerintah daerah tengah menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait daerah mana saja yang mendapatkan vaksin Covid-19 tersebut.
Pemerintah pusat menyatakan akan melakukan vaksinasi COVID-19 kepada 9,1 juta orang dengan kategori berisiko tinggi tertular SARS CoV-2 pada akhir November 2020.
Kelompok pertama yang akan mendapatkan vaksin adalah tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, dan tenaga laboratorium yang terlibat pemeriksaan untuk mendeteksi Covid-19.
Kelompok kedua yang akan mendapatkan vaksinasi adalah petugas pelayanan publik di fasilitas umum, seperti bandara, stasiun, dan puskesmas, serta aparat TNI-Polri, dan satuan polisi pamong praja yang mengawal pelaksanaan penerapan protokol kesehatan.
Pemerintah berencana melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada akhir November 2020 usai vaksin tersedia, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelesaikan pemeriksaan keamanan dan kehalalan vaksin.
Pemerintah telah mendapatkan komitmen pasokan vaksin dari produsen vaksin Sinovac, Sinofarm, dan Cansino, dari Cina.