Kamis 05 Nov 2020 07:36 WIB

Satgas Covid-19 Tanggapi Soal Penurunan Jumlah Spesimen

Penurunan spesimen terbilang wajar selama tidak menyalahi aturan pemerintah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengecek spesimen tes usap PCR di Labkesda Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (2/10). Dalam sehari Labkesda tersebut mampu menerima 250 spesimen tes usap PCR yang berasal dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah depok.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Petugas mengecek spesimen tes usap PCR di Labkesda Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (2/10). Dalam sehari Labkesda tersebut mampu menerima 250 spesimen tes usap PCR yang berasal dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah depok.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Satgas Covid-19 Kota Malang memberikan pandangannya terkait penurunan jumlah spesimen yang dites selama liburan. Fenomena ini terbilang wajar selama tidak menyalahi aturan pemerintah yang tertera dalam pedoman pencegahan dan pengendalian Covid-19 revisi 5.

"Sebenarnya kalau tes spesimen itu, kita berdasarkan Permenkes di revisi nomor 5, itu kan (ada keterangan) siapa saja yang masuk indikasi untuk dilakukan tes spesimen, swab PCR itu," kata Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif kepada Republika.co.id, Rabu (4/11).

Baca Juga

Selama masa liburan panjang, Husnul tak menampik, terdapat jeda waktu yang menyebabkan pengiriman spesimen tertunda. Pengetesan spesimen baru bisa dilaksanakan saat laboratorium kembali dibuka. Proses ini dapat dilakukan selagi spesimen tidak disimpan lebih dari tujuh hari. 

Berdasarkan ahli mikrobiologi, kata Husnul, spesimen yang disimpan lebih dari tujuh hari akan sulit diidentifikasi. Bahkan, bisa memunculkan keterangan negative false terlalu banyak. "Sehingga tidak disarankan kalau lebih dari tujuh hari untuk menyimpan swab spesimen," ucapnya.

Adapun mengenai jumlah spesimen yang dites selama liburan panjang, Husnul tidak bisa memberikan keterangan detailnya. Menurut dia, Kota Malang mempunyai beberapa laboratorium sehingga data belum terkumpul dengan baik. Namun hal yang pasti, jumlah tes spesimen di liburan panjang lebih sedikit dibandingkan hari biasa. 

Total kasus positif Covid-19 di Kota Malang mencapai 2.070 orang, Rabu (4/11). Dari jumlah tersebut, 209 orang meninggal dan 1.846 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara untuk 15 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi.

Sebelumnya, libur panjang di akhir Oktober membuat pengetesan Covid-19 menurun jumlahnya. Penurunan pengetesan berimbas kepada menurunnya jumlah kasus positif Covid-19 pula. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku penurunan pelaporan disebabkan oleh keterlambatan pelaporan dari daerah.

"Kami masih menduga ada beberapa spesimen yang tertunda pemeriksaannya karena ada cut off jam 12. Sehingga liburan panjang ini tampaknya membuat pelaporannya tertunda," kata Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Alexander Kaliaga Ginting, saat berbicara di konferensi program penguatan tracing Covid-19 di 10 provinsi prioritas, Selasa (3/11).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement