Kamis 05 Nov 2020 11:43 WIB

Prodi Sosiologi Universitas Brawijaya Raih Akreditasi A

Peringkat akreditasi A dari BAN-PT disambut gembira sivitas akademika FISIP UB.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erik Purnama Putra
Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur.
Foto: Universitas Brawijaya
Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Program Studi (Prodi) Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) diputuskan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) meraih akreditasi A. Raihan ini diperoleh pada Rabu (4/11), setelah jurusan sosiologi FISIP UB menerima sertifikat dari BAN-PT.

Sertifikat BAN-PT yang diterima berdasarkan Keputusan BAN-PT Nomor 6865/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2020m Surat ini dikeluarkan pada 3 November 2020 dan ditandatangani Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, Profesor Basaruddin.

Pengumuman BAN-PT diterima jurusan sekitar 10 hari setelah visitasi secara daring yang berlangsung 23 dan 24 Oktober lalu. Dua assessor yang melakukan visitasi antara lain Azwar, dari Universitas Andalas, Padang dan Nunung Nurwati dari Universitas Padjadjaran, Bandung.

Saat visitasi, kedua asesor menanyakan berbagai hal yang sudah dilakukan jurusan tersebut. Mendapatkan pertanyaan tersebut, Dekan FISIP UB Sholih Mu'adi menjelaskan tentang langkah jurusan dengan melibatkan berbagai stakeholder. "Seperti alumni dan pengguna alumni dalam berbagai kegiatan, termasuk ketika menyusun visi dan misi," katanya dalam siaran pers kepada Republika, Kamis (5/11).

Turunnya keputusan BAN-PT yang memberikan peringkat akreditasi A disambut gembira sivitas akademika FISIP UB. Tak terkecuali dirasakan pula oleh mahasiswa jurusan sosiologi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement