REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kota Bekasi menjadi salah satu lokasi pemakaman pasien Covid-19. Namun, belakangan ini warga sekitar diresahkan oleh aktivitas muda-mudi yang kerap berkerumun dan pacaran di lokasi tersebut.
Yenmi Destu Hartantoro, warga Perumahan Papan Mas Tambun Selatan, membenarkan hal itu. Aktivitas tersebut sudah menjadi perbincangan warga sekitar.
"Di situ memang suka banyak orang yang berhenti terus nongkrong-nongkrong. Tidak menutup kemungkinan juga banyak muda mudi yang pacaran," kata Destu kepada Republika, Kamis (5/11).
Camat Tambun Selatan, Junaefi, menuturkan penyebab banyaknya aktivitas muda mudi di TPU Mangunjaya lantaran pintu belakang TPU yang berbatasan dengan perkampungan warga tidak disekat. "Kalau pintu gerbang dari depan kalau di belakang berbatasan dengan kampung. Jalan perkampungan itu yang tidak dipagar. Kalau di belakang memang melebar, dibatasi turap batu kali," jelas dia.
Dalam satu pekan ini, kata Junaefi, pihaknya menambah intensitas patroli di lokasi. Menurutnya jumlah muda mudi yang berkerumun sudah berkurang.
"Karena memang itu luasnya lumayan dan memang anak muda mudi kita, paham lah ya, tempat nongkrong tidak cuma buat pacaran tapi dia berhenti kumpul dan memang kita melalui kepala desa lebih intens oleh babinsa, bimaspol," terangnya.
Plt Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bekasi Rahmat Atong menuturkan pihaknya tak menutup kemungkinan akan ikut turun ke lapangan apabila diperlukan. Namun sejauh ini belum ada laporan kepada Satpol PP untuk membantu menertibkan.
"Kalau aparat kewilayahan butuh kami, baru kami akan terjun ke lapangan bersama-sama dengan mereka," ujar Rahmat.
Berdasarkan pantauan Republika, di tengah areal TPU ini memang ada akses jalan yang kerap digunakan warga untuk menuju ke Desa Mangunjaya. Selain ke perkampungan, jalan itu juga merupakan jalan pintas ke perumahan. Area makam Covid-19 yang digunakan di pemakaman ini ada di sisi selatan makam luasnya sekitar satu hektare.