Kamis 05 Nov 2020 18:44 WIB

Tekan Angka Kematian, Wiku Minta Daerah Tingkatkan Testing

Peningkatan kematian akibat Covid-19 paling curam pun tercatat di Kalimantan Timur

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, meminta pemerintah daerah yang memiliki persentase kematian tinggi untuk meningkatkan angka testing atau pemeriksaan dan juga pelacakan harian. Ia mengatakan, testing dan tracing merupakan solusi untuk menekan persentase kematian.  

“Perhatian kepada daerah dengan persentase kematian yang masih tinggi untuk meningkatkan angka testing dan tracing harian,” ujar Wiku saat konferensi pers, Kamis (5/11).

Wiku menyampaikan, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih kepada provinsi dengan tren peningkatan kasus kematian. Daerah seperti Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Riau, dan Kalimantan Timur cenderung mengalami persentase kematian setiap pekannya.

Peningkatan paling curam pun tercatat di Kalimantan Timur yang semula berjumlah 1,49 persen pada 27 September menjadi 3,42 persen pada 1 November. Selain itu, Bali juga mengalami peningkatan yang semula berjumlah 2,97 persen pada 27 September menjadi 3,29 persen pada 1 November.

“Meskipun lebih banyak yang mengalami penurunan, namun tren kasus kematian tetap perlu menjadi perhatian utama agar dapat terus ditekan hingga tidak ada kematian sama sekali dan seluruh kasusnya sembuh,” jelas dia.

Wiku mengatakan, perkembangan kasus kematian kumulatif dari awal pandemi hingga saat ini bervariasi di sejumlah provinsi. Di beberapa daerah tercatat mengalami tren penurunan persen kasus meninggal seperti di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Papua, Aceh, dan Sumatera Barat.

“Namun, untuk Sulawesi Selatan, Papua, Aceh, dan Sumatera Barat pada pekan terakhir ini mengalami sedikit peningkatan dari pekan sebelumnya,” kata Wiku.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement