Jumat 06 Nov 2020 05:29 WIB

Sepanjang 2020, Kebakaran di Jakbar Tembus 281 Kasus

Total kerugian dari musibah kebakaran diperkirakan mencapai Rp 46,32 miliar.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas Damkar Jakarta Barat memadamkan kebakaran di pabrik kosong di kawasan Cengkareng Timur pada Sabtu (25/7) sekitar pukul 09.45 WIB.
Foto: Dok
Petugas Damkar Jakarta Barat memadamkan kebakaran di pabrik kosong di kawasan Cengkareng Timur pada Sabtu (25/7) sekitar pukul 09.45 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus kebakaran di Jakarta Barat (Jakbar) mencapai 281 kejadian selama Januari hingga Oktober 2020. Dari jumlah tersebut, terdapat dua korban jiwa dan 13 orang mengalami luka-luka.

"Kerugian dari musibah tersebut diperkirakan mencapai Rp 46,32 miliar," kata Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Eko Sumarno saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/11).

Selama periode tersebut, Eko menjelaskan, insiden kebakaran terbanyak terjadi Juli 2020 dengan jumlah 42 kasus. Pada Juni dan Agustus 2020, masing-masing sebanyak 39 kasus kebakaran.

Sementara, wilayah yang sering mengalami insiden kebakaran terbanyak, yakni di Kecamatan Cengkareng dengan 49 kasus. Kemudian, Kalideres sebanyak 46 kasus dan Kembangan sebanyak 45 kasus kebakaran.

"Objek kebakaran yang terjadi di Jakarta Barat didominasi kebakaran permukiman sebanyak 87 kasus," ucap Eko.

Dia menjelaskan, pemicu kebakaran di Jakbar kebanyakan, dipicu karena adanya gangguan arus listrik. Sebab, dari 281 kasus kebakaran terdapat 168 kasus korsleting listrik. "Ada juga yang karena kompor dan juga karena orang yang merokok," jelasnya.

Meskipun demikian, Eko mengatakan, kasus kebakaran pada 2020 tercatat mengalami penurunan. Pasalnya, pada 2019, kebakaran di Jakbar mencapai 347 kasus di periode yang sama. "Artinya terdapat penurunan sebanyak 67 kasus dibanding tahun lalu," ucapnya.

Eko menyebut, penurunan itu disinyalir lantaran adanya pendemi Covid-19. Dengan demikian, masyarakat lebih sering menghabiskan waktu di rumah. Eko menegaskan, pihaknya terus mensosialisasikan upaya pencegahan kebakaran. Begitu pun, sambung dia, petugas juga sekaligus melakukan sosialisasi bahaya dan pencegahan Covid-19.

"Sejak awal pandemi pada Maret 2020 hingga saat ini petugas damkar juga berkeliling ke sejumlah titik untuk menyemprot disinfektan sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement