REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut pondok pesantren di Krapyak, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon menjadi salah satu tempat penularan virus corona jenis baru tersebut.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Helmi Jamharis disela peluncuran mobil PCR di Bantul, Jumat (6/11) mengatakan saat ini Kabupaten Bantul memang mengalami lonjakan kasus Covid-19, sedangkan sampai Jumat pagi ini total pasien positif yang masih menjalani isolasi 293 orang.
"Sebagian besar berasal dari lingkungan pondok pesantren yang ada wilayah Krapyak kurang lebih 180-an orang, pondok pesantren pada saat ini menjadi salah satu klaster yang terus-menerus kita monitor, kita antisipasi dan kita tingkatkan upaya dalam pengendaliannya," kata dia.
Ia menjelaskan upaya-upaya yang harus dilaksanakan Gugus Tugas Covid-19 dengan melaksanakan koordinasi dengan jajaran pengasuh pondok pesantren di Krapyak Desa Panggungharjo baik itu dari Ponpes Ali Maksum maupun Ponpes Al Munawir.
"Pada intinya antara gugus tugas dengan pengasuh sudah sepakat bahwa saat ini pondok pesantren akan melaksanakan lockdown (karantina) dengan tidak lagi mengundang santri (di daerah asal) yang sampai dengan hari ini belum datang," katanya.
Helmi yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul itu, juga mengatakan para pengasuh pondok pesantren harus melakukan pengetatan terhadap mobilitas santri di lingkungan lembaga pendidikan agama tersebut.
"Sehingga kami harapkan bahwa kebersamaan antara gugus tugas dengan pengasuh pondok pesantren itu bisa dapat mengendalikan perkembangan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren khususnya di kawasan Krapyak, Panggungharjo Sewon," katanya.
Ia mengatakan di samping pondok pesantren di Krapyak terdapat pondok lain yang ada indikasi dapat berkembang kasus Covid-19 menyusul adanya kasus positif terpapar, yakni pondok pesantren di Kecamatan Piyungan dan Pajangan.
"Memang sampai saat ini terhadap pondok pesantren di Piyungan dan Pajangan kami belum melaksanakan 'tracing' (penelusuran) maksimal, sehingga diharapkan dengan kondisi telah terketahuinya ada warga pondok yang positif untuk bisa melaksanakan upaya secara mandiri dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat," katanya.