REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku, suhu politik di Pilkada Surabaya semakin dinamis. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu menilai, hal itu terjadi menyusul meroketnya elektabilitas pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji di kota pahlawan.
"Survei terakhir elektoral Eri-Armuji sudah menunjukkan 10,2 persen di atas Machfud Arifin-Mujiaman," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Sabtu (7/11).
Meski demikian, dia mengakui kalau hal itu berdampak pada munculnya berbagai tekanan politik yang terjadi di daerah tersebut. Dia mengungkapkan, salah satunya adalah pelaporan terhadap Wali Kota sekaligus kader PDIP Tri Rismaharini ke kepolisian atas dugaan netralitas ASN. "Atas laporan tersebut, PDIP meyakini, masyarakat Surabaya tidak mudah tunduk pada berbagai intimidasi," katanya.
Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Jokowi itu menilai bahwa politik itu seharusnya membangun peradaban. Dia mengatakan, politik juga seharusnya berpihak kepada yang wong cilik.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Andri Arianto mengatakan, naiknya elektabilitas Eri-Armuji menyusul penguasaan materi dan data saat debat kandidat. Dia menilai, keduanya mampu memberikan tanggapan dari pertanyaan yang diajukan lawan politik mereka dalam debat.
"Paslon 1 menguasai permasalahan yang diajukan oleh paslon 2. Dan menjawabnya dengan data yang tidak terbantahkan," kata Andri.
Di sisi lain, Andri melihat masih adanya kelemahan pasangan Machfud-Mujiaman dalam debat. Dia mengatakan, paslon nomor urut 2 itu kurang menguasai data saat tampil di panggung debat.
Andri mengatakan, sering kali pernyataan paslon nomor urut 2 itu hanya didasarkan pada pandangan mata serta hasil blusukan. Dia menjelaskan, hal itu membuat keakuratan pernyataan yang didasarkan pandangan mata kurang akurat. "Mereka juga hanya menghabiskan waktu bicara dengan membelokkan pembicaraan sehingga tidak fokus," katanya.
Seperti diketahui, Eri Cahyadi-Armuji akan berhadapan dengan Machfud Arifin-Mujiaman dalam Pilkada Surabaya. PDIP akan berhadapan dengan koalisi Golkar PKB, PPP, PKS, PAN, Gerindra dan Demokrat yang sepakat mengusung calon nomor urut 2 tersebut.