Rabu 11 Nov 2020 22:59 WIB

Kemenkes Kembali Tinjau Puskesmas untuk Vaksinasi Covid-19

Puskesmas Tanah Sareal jadi salah satu lokasi untuk vaksinasi Covid-19

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)  Kemenkes, Muhammad Budi Hidayat didampingi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meninjau kesiapan Puskesmas Tanah Sareal, Bogor untuk vaksinasi Covid-19, Rabu (11/11).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Muhammad Budi Hidayat didampingi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim meninjau kesiapan Puskesmas Tanah Sareal, Bogor untuk vaksinasi Covid-19, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali meninjau Puskesmas Tanah Sareal di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan Kota Bogor siap dalam penyelenggaraan pemberian vaksin Covid-19.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)  Kemenkes, Muhammad Budi Hidayat mengatakan meskipun belum ada tanggal pasti, diperkirakan pelaksanaan vaksinasi dilakukan akhir tahun ini.

"Lagi sedang dipersiapkan, mudah-mudahan di akhir tahun. Sekarang ini terus dimatangkan sampai nanti pelaksanaannya, kita sudah siap," kata Budi ketika ditemui di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (11/11) sore.

Persiapan tersebut, dijelaskan Budi dilaksanakan dari hulu ke hilir. Yakni mulai dari standar operasional prosedur (SOP), sumber daya manusia (SDM), logistik, serta proses pelaksanaannya.

Sementara, untuk jumlah vaksin yang akan diberikan nanti masih masih dalam proses diperhitungkan oleh para ahli sesuai dengan tahapan-tahapan. Budi mengatakan, jumlah vaksin tersebut terbatas, namun dia enggan menyebutkan berapa jumlahnya. “Ya kan nanti dibagi per-daerah-daerah yang dilakukan penyuntikan per-fasilitas kesehatan. Contohnya Puskesmas Tanah Sareal,” ujar Budi.

Di lokasi yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan kedatangan Dirjen Kemenkes ke Kota Bogor secara khusus bertujuan untuk memastikan kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk vaksinasi Covid-19. 

“Kalau pemerintah pusat kan sudah mencoba berkomunikasi dengan berbagai produsen vaksin di seluruh dunia, termasuk juga memproduksi. Tapi juga harus dibarengi dengan kesiapan dari pemerintah daerah (pemda),” ujar Dedie.

Kesiapan yang menjadi perhatian dari Kemenkes, disebutkan Dedie, antara lain tenaga medis dan sasaran masyarakat yang akan divaksinasi. “Jadi memastikan sasarannya tepat atau tidak. Jadi itu ya yang jadi concern dari Pak Dirjen hadir di Kota Bogor,” lanjutnya.

Dedie mengatakan, sejauh ini Pemkot Bogor telah menyoapkan data per-kelurahan mengenai prioritas yang akan mendapatkan vaksin di tahap pertama. Yakni para garda terdepan pelayanan kesehatan seperti tenaga kesehatan dan tenaga laboratorium. Serta mereka yang melakukan kegiatan pelayanan publik seperti TNI-Polri dan guru.

Selain itu, Pemkot Bogor juga bertanggungjawab untuk mengajak masyarakat agar tidak takut akan vaksin. Sebab, hal ini adalah sebuah harapan besar agar masyarakat bisa kembali pulih di era yang disebut new normal.

“Masyarakat nanti menyambut kedatangan vaksin sebagai satu harapan, bahwa tidak perlu lagi nanti ke depan ada ketakutan akan pandemi Covid-19.  Tapi justru ini adalah sebuah harapan besar dari kita semua kembali pulih di era yg disebut new normal,” tutupnya.

Diketahui, selain Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, ada tiga lokasi lain yang dijadikan tempat pemberian vaksin Covid-19 pertama di Indonesia. Antara lain, Puskesmas Abdi Zaenal Bali, Rumah Sakit Pusat Ambon, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement