REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga Jakarta Pusat telah memperbaiki 826 mulut dan tali air di delapan kecamatan wilayah ini. Perbaikan ini untuk mengantisipasi banjir atau pun genangan saat musim hujan tahun ini dan awal tahun depan.
"Perbaikan ratusan titik mulut dan tali air sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Jakarta Pusat guna antisipasi genangan atau banjir memasuki musim hujan," ujar Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Rakim Sastranegara, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dari data Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Kecamatan Senen mendapatkan paling banyak perbaikan mulut dan tali air yaitu sebanyak 296 titik, disusul dengan Kecamatan Menteng 107 titik dan Kecamatan Cempaka Putih 83 titik.
Selanjutnya untuk di posisi keempat Kecamatan Sawah Besar dengan 81 titik, disusul Kecamatan Tanah Abang 78 titik, lalu kecamatan Gambir 71 titik. Sementara itu untuk Kecamatan Johar Baru dan Kemayoran memiliki mulut dan tali air yang dibenahi dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 55 titik.
Selain tali dan mulut air, Rakim mengatakan pihaknya juga turut menggencarkan pembuatan lubang-lubang saluran air (storm inlet) di delapan kecamatan yang ada di Jakarta Pusat.
"Kita punya target antisipasi banjir membuat 'storm inlet' itu sebanyak 61 titik. Nah yang baru terealisasi 32 titik, kita harapkan pembuatan 29 titik lainnya ini rampung akhir Desember 2020," ujar Rakim.
Untuk pembuatan 'storm inlet' saat ini yang sudah terealisasi ada di Kecamatan Senen dengan total jumlah tiga titik dan Johar Baru dengan jumlah dua titik. Sementara untuk pengerjaannyayang paling banyak dan masih dalam proses saat ini diduduki oleh Kecamatan Tanah Abang dengan 9 titik dari target pembuatan 23 titik.
Disusul Kecamatan Cempaka Putih dengan realisasi delapan titik dari target 11 titik dan Kecamatan Menteng dengan realisasi enam titik dari target 10 titik.