Jumat 13 Nov 2020 17:27 WIB

Panduan Olahraga Bagi Usia di Atas 50 Tahun

Saat usia di atas 50 tahun juga tetap disarankan untuk berolahraga.

Saat usia di atas 50 tahun juga tetap disarankan untuk berolahraga (Foto: lansia olahraga)
Foto: Sciencealert
Saat usia di atas 50 tahun juga tetap disarankan untuk berolahraga (Foto: lansia olahraga)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun dan lansia disarankan tetap melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Namun, sebelum memutuskan jenis aktivitas dan intensitasnya, Ahli Kardiovaskular dr Gusti Rizky Teguh Ryanto menyarankan para lansia berkonsultasi dengan dokter dan menjalani skrining kesehatan.

"Sudah muncul faktor risiko berbagai penyakit seperti kardiovaskular. Pertama sebelum dilakukan konsultasi ke dokter, kalau bisa skrining dulu penyakit semisal jantung, gula darah, diabetes," kata dia dalam wawancara bersama media secara daring, Jumat (13/11).

Baca Juga

Menurut Rizky, rekomendasi aktivitas akan tergantung pada individu masing-masing dengan durasi minimal 150 menit dalam sepekan. Olahraga bisa dilakukan  dengan intensitas sedang atau 75 menit intensitas tinggi per pekan, dan dibagi ke dalam beberapa sesi dalam sepekan untuk capai target.

Untuk pembagian aktivitas, misalnya, jalan kaki selama 30 menit pada Senin, Selasa dan Jumat. Lalu pada Rabu dan Sabtu bisa bersepeda atau berenang, aerobik, zumba selama 30 menit dengan dua hari untuk jeda di Kamis dan Ahad.

Hal ini sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menganjurkan para lansia melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah jatuh sebanyak tiga kali atau lebih per pekan. Khusus untuk mereka yang ingin mencoba Zumba, bisa memilih kategori Zumba Gold tetapi sebaiknya setelah berkonsultasi dengan dokter.

Instruktur untuk Zumba Gold sekaligus STRONG Nation, Cut Memey, menambahkan, untuk mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun namun sulit berdiri, bisa memilih Zumba Chair yang memungkinkan melakukan gerakan Zumba menggunakan kursi.

"Buat senior yang masih ingin aktif tapi berdiri tidak bisa ada gerakan yang menggunakan kursi. Gerakan low dulu," tutur dia.

Kemudian, kala merasa pusing atau ingin muntah di tengah sesi olahraga, sebaiknya jangan langsung duduk namun turunkan dulu denyut jantung sembari berjalan di tempat.

"Enggak apa-apa berhenti tetapi tetap bergerak. Jalan di tempat kalau ada tembok atau kursi pegangan dulu tapi tetap jalan di tempat, turunin dulu heart rate pelan-pelan, tarik napas pelas-pelan. Ini agar tidak blackout," kata Memey.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement