REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Perlahan tapi pasti, Ismael Bennacer mulai menjadi pemain penting di AC Milan. Ini musim kedua penggawa tim nasional Aljazair itu berkostum merah hitam.
Dalam rentang waktu tersebut, ia tampil dalam 48 laga di berbagai ajang, dan mencetak satu gol. Presiden Empoli, Fabrizio Corsi ikut bahagia dengan perkembangan karir Bennacer.
Maklum, sang gelandang bukan sosok asing baginya. Sebelum pindah ke San Siro, jebolan akademi Arsenal itu memperkuat pasukan biru.
"Saya senang melihat mantan pemain kami melakukan dengan baik. Contohnya Giovanni Di Lorenzo di skuat Italia, atau Bennacer yang tampil mengesankan di Milan," kata sang Presiden kepada Radio Kiss Kiss, dikutip dari Football Italia, Jumat (13/11).
Selanjutnya ia menceritakan sedikit drama di balik kepergian Bennacer ke Il Diavolo. Sebelumnya bukan cuma Milan yang menginginkan tanda tangan gelandang 23 tahun itu.
Napoli juga tertarik pada Bennacer. Pada akhirnya kepindahan pemuda kelahiran Prancis itu ke San Paulo urung terlaksana.
"Presiden De Laurentiis ingin mengotrak Bennacer. Dia berniat mengatur pertemuan antara kedua kubu. Dia yakin dapat mendapatkan Bennacer. Lalu Seseorang membujuknya," tutur Corsi menceritakan musabab tidak berlanjutnya negosiasi antara Napoli dengan pihak Bennacer serta Empoli.
Apa pun itu, masa lalu tak dapat diulang. Kubu Partenopei masih memiliki sederet gelandang berkelas. Sementara Milan sedang membangun tim masa depan. Bennacer bagian dari proyek tersebut.
Ia menjadi rekan setim sederet anak muda dengan prospek mentereng. Ada Sandro Tonali, Brahim Diaz, hingga Rafael Leao.