REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surga menjadi dambaan bagi seluruh umat manusia, karena di dalamnya terdapat kenikmatan yang abadi.
Barang siapa yang memasukinya, dia akan senang, tak pernah susah dan akan kekal tak pernah mati, pakaiannya tak pernah renyuk dan masa mudanya tak pernah lenyap.
Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan umat Islam untuk memasuki surga. Dalam kitab “Nashaihul ‘Ibad”, Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan, Ali bin Abi Thalib berpesan bahwa siapa yang mengumpulkan enam perkara berarti dia telah mendapatkan kunci untuk membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.
Enam perkara yang merupakan kunci surga tersebut adalah yang pertama, mengenali Allah SWT bahwa Dialah penciptanya, menghidupkannya, dan mematikannya, lalu menaati-Nya atau melaksanakan semua perintah-Nya.
Kedua, mengenali setan bahwa dia lah musuhnya, lalu mendurhakainya atau tidak menuruti perintah setan. Lalu, perkara yang ketiga adalah mengenali akhirat bahwa ia tempat yang kekal, lalu berusaha mendapatkannya dengan menyiapkan bekal untuknya.
Keempat, mengenali dunia bahwa ia fana dan merupakan tempat yang akan segera lenyap. Kemudian, menolak dunia atau meninggalkannya dan tidak mengambilnya kecuali sebatas yang diperlukan sebagai bekal akhirat.
Kelima, mengenali hal yang haq atau yang benar dalam hukum, lalu mengikutinya dan mengamalkannya. Sedangkan yang terakhir atau keenam adalah mengenali yang batil bahwa itu tidak baik, lalu menjauhinya dan tidak melakukannya.