Senin 16 Nov 2020 09:45 WIB

Angka Covid-19 AS Lampaui 11 Juta Kasus

Data Reuters menunjukkan penyebaran virus corona di AS semakin cepat

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang tenaga medis bersiap melakukan tes diagnostik swab hidung COVID-19 kepada pengendara di Mesa Park, Kota Bolinas, California, Amerika Serikat, Senin (20/4). Proyek baru ini, merupakan operasi bergaya gerilya yang didanai secara pribadi yang dipimpin oleh kapitalis Venture Jyri Engestrom dari Finlandia dan penduduk Bolinas, dan Cyrus Harmon, pendiri startup Olema Pharmaceuticals, dan penduduk bekerja sama dengan ilmuwan UCSF untuk menguji seluruh seluk beluk kota dengan 1.600 penduduk.
Foto: EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Seorang tenaga medis bersiap melakukan tes diagnostik swab hidung COVID-19 kepada pengendara di Mesa Park, Kota Bolinas, California, Amerika Serikat, Senin (20/4). Proyek baru ini, merupakan operasi bergaya gerilya yang didanai secara pribadi yang dipimpin oleh kapitalis Venture Jyri Engestrom dari Finlandia dan penduduk Bolinas, dan Cyrus Harmon, pendiri startup Olema Pharmaceuticals, dan penduduk bekerja sama dengan ilmuwan UCSF untuk menguji seluruh seluk beluk kota dengan 1.600 penduduk.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Berdasarkan penghitungan kantor berita Reuters, jumlah kasus infeksi Covid-19 di Amerika Serikat (AS) sudah diatas 11 juta. Pada Senin (16/11) Johns Hopkins University juga mencatat kasus Covid-19 AS sudah mencapai 11.022.584 kasus.

Data Reuters menunjukkan penyebaran virus corona di AS semakin cepat. Pasalnya, baru delapan hari yang lalu jumlah kasus infeksi menyentuh angka 10 juta kasus. Hal ini memperlihatkan kecepatan virus menyebar semakin cepat.

Baca Juga

Hanya butuh waktu 10 hari kasus infeksi di AS bertambah dari sembilan juta menjadi 10 juta. Sementara butuh waktu 16 hari saat jumlah kasus bertambah dari delapan juta ke sembilan juta.

AS menjadi negara yang paling banyak mengonfirmasi kasus infeksi virus corona. Pada 8 November lalu jumlah kasus infeksi di negara itu tembus 10 juta. Selama 11 hari terakhir Negeri Paman Sam juga melaporkan 100 ribu lebih kasus baru setiap hari.  

Rata-rata tujuh hari terakhir AS melaporkan lebih dari 144 ribu kasus baru dan 1.120 kasus kematian yang menjadi angka rata-rata tertinggi di dunia. Texas dan Kalifornia menjadi dua negara bagian dengan angka kasus infeksi tertinggi di Amerika.

Keduanya bertanggung jawab atas 2,1 juta kasus infeksi atau sekitar 19 persen total kasus positif di AS. Pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit juga meningkat. Pada Sabtu (14/11) jumlahnya mencapai 69 ribu orang.

Penasihat presiden terpilih AS Joe Biden menekankan pemerintah harus segera mengendalikan pandemi. Jika tidak maka sistem kesehatan AS akan terdorong hingga titik kritis.

Wilayah Midwest yang terdiri negara bagian North Dakota, South Dakota, Wisconsin, Iowa, dan Nebraska menjadi lima teratas negara bagian yang paling terdampak. Illinois juga menjadi pusat baru wabah virus corona di wilayah tersebut.

Pada Jumat (13/11) lalu mereka melaporkan 15.433 kasus, rekor kasus baru dalam 24 jam. Angka ini melewati rekor yang dicetak Florida sebelumnya dengan 15.300 kasus baru.

Demi menahan laju penyebaran virus, sejumlah negara bagian memberlakukan kembali peraturan pembatasan sosial. North Dakota menjadi negara bagian terakhir yang mewajibkan penutup wajah di ruang publik, bergabung dengan 39 negara bagian lainnya pada bulan ini.

Gubernur-gubernur negara bagian juga meminta masyarakat tetap berada di rumah sebisa mungkin. Termasuk Gubernur Nevada Steve Sisolak yang menjadi gubernur keempat yang terinfeksi virus corona.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement