REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya meminimalisasi banjir di Jalan Cingised. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan uji coba kegiatan sumur imbuhan sedalam 100 meter yang sudah dibuat di area Rusunawa Cingised, Kota Bandung. Ke depan, sebanyak sembilan sumur imbuhan lainnya akan dibuat di titik yang rawan banjir.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan pihaknya terus berupaya untuk meminimalisasi bencana banjir dengan berbagai cara. Salah satu yang sedang dilakukan adalah dengan sumur imbuhan yang berada di area Rusunawa Cingised, Kota Bandung.
"Dalam penanganan banjir dengan berbagai metodologi sudah dilakukan di antaranya dari mulai membuat biopori, drumpori dan memperbanyak kolam retensi di berbagai tempat. Sekarang ada teknologi, sumur imbuhan," ujarnya saat meninjau lokasi sumur imbuhan, Senin (16/11).
Menurutnya, kapasitas sumur imbuhan dapat menampung 6 liter air per detik. Ia berharap titik-titik genangan air di wilayah Timur dapat cepat surut ke dalam air dengan adanya sumur imbuhan.
"Insya Allah ini merupakan lokasi pertama, rencana ada sepuluh. Ternyata efektif dan bagus, kenapa tidak diperbanyak mudah- mudahan bisa mengatasi masalah banjir di Bandung," katanya. Ia meminta Dinas Pekerjaan Umum untuk membuat sumur imbuhan diprioritaskan di wilayah cekungan Bandung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung, Didi Riswandi mengatakan pembuatan sumur imbuhan akan dilaksanakan di beberapa tempat selain di Cingised. Menurutnya, beberapa diantaranya di wilayah Derwati, Panyileukan dan wilayah Gedebage.
Kepala Balai Air Tanah Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum, Ahmad Taufik menjelaskan keberadaan sumur imbuhan diharapkan dapat mengurangi genangan air dan menambah cadangan air tanah. Di samping sumur tersebut terdapat pengolahan air agar air genangan bisa dimanfaatkan menjadi cadangan air tanah.
"Perangkatnya selain sumur ada bangunan pengolah ada beberapa step dan instrumen dan akan lakukan penelitian. Ini efektif untuk wilayah genangan dan memperbaiki air tanah dan mengurangi genangan banjir," katanya.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan uji coba di wilayah cekungan Bandung pada 3 tahun lalu di Rancaekek dan berhasil mengurangi genangan air. Ia mengatakan, pihak Dinas PU Kota Bandung mendengar hal tersebut dan langsung membuat sumur tersebut.
"Dengan (kapasitas) 6 liter per detik maka genangan bisa habis dalam berapa jam, mempercepat turunnya genangan," ungkapnya.