Selasa 17 Nov 2020 13:29 WIB

Longsor di Banyumas Sebabkan Lima Orang Meninggal

Longsor terjadi di sejumlah lokasi di kabupaten Banyumas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Sejumlah warga membersihkan material yang menutup jalur Kali Lebeng akibat banjir bandang, di Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas, Jateng, Kamis (29/10/2020). Curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina selama beberapa hari terakhir, memicu banjir dan longsor, tanah bergerak dan tanggul sungai jebol, yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen.
Foto: IDHAD ZAKARIA/ANTARA
Sejumlah warga membersihkan material yang menutup jalur Kali Lebeng akibat banjir bandang, di Desa Kalisalak, Kebasen, Banyumas, Jateng, Kamis (29/10/2020). Curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina selama beberapa hari terakhir, memicu banjir dan longsor, tanah bergerak dan tanggul sungai jebol, yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Selain banjir, bencana longsor juga terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Selasa (17/11). Di berbagai lokasi dataran tinggi, longsor terjadi di sejumlah tempat. Bahkan di wilayah Kecamatan Sumpiuh, longsor menyebabkan tiga orang meninggal karena rumahnya tertimpa longsor.

Kepala BPBD Banyumas Titik Puji Astuti, menyebutkan korban meninggal terjadi pada longsor di Desa Bogangin dan Banjarpenepen. ''Di Bogangin seorang meninggal, dan di Banjarpanepen seorang meninggal, dan tiga orang lainnya diduga masih tertimbun dan masih dilakukan pencarian,'' ujarnya.

Baca Juga

Koordinator Tagana Kabupaten Banyumas Ady Candra menyatakan, korban meninggal tertimbun material longsoran bernama Wagimin (50), warga RT 03 RW 07. Sedangkan, untuk seorang warga meninggal yang sudah ditemukan di Desa Banjarpanepan, belum diketahui identitasnya.

''Kami masih melakukan upaya pencarian tiga korban yang tertimbun longsor. Saat ini, semua relawan gabungan dari berbagai unsur ikut melakukan pencarian,'' ujarnya.

Titik menambahkan, semua pihak dilibatkan dalam upaya pencarian. Baik dari TNI, Polri, Linmas, Basarnas dan relawan lain, ikut terlibat melakukan pencarian. ''Alat berat dari DPU juga sudah kami turunkan ke lokasi longsor,'' katanya.

Untuk membantu warga yang tertimpa musibah, pihaknya telah menyiapkan berbagai kebutuhan logistik. ''Bantuan logistik juga kami siapkan untuk seluruh relawan yang membantu melakukan pencarian korban,'' katanya.

Selain di wilayah dataran tinggi Kecamatan Sumpiuh, longsor juga terjadi di dataran tinggi wilayah Kemranjen. Antara lain, di Desa Kedungpring Kecamatan Kemranjen ruas jalan desa amblas sedalam 5 meter. Longsor itu menyebabkan ruas jalan tidak bisa dilalui kendaraan apa pun.

Tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun, satu kandang perternakan ayam ras, ambruk karena pondasi beberapa tiang penyangganya amblas terbawa longsor.

Selain di Desa Kedungpring, longsor juga terjadi di Desa Cibangkong Kecamatan Pekuncen. Akibat bencana itu, ruas jalan antardesa yang menghubungkan Desa Cibangkong dan Kedungurang, amblas sepanjang 5 meter dengan kedalaman meter. Akibatnya ruas jalan itu, juga sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement