Rabu 18 Nov 2020 06:32 WIB

KKP Optimistis Tambak Udang Jadi Kekuatan Ekonomi Nasional

Kelompok pembudi daya untuk membentuk koperasi agar usaha mereka semakin berkembang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Seorang petambak melakukan panen perdana budidaya udang vaname dengan teknologi semi intensif skala rumah tangga binaan YKAN di area tambak Kelurahan Mangunharjo, Tugu, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/9/2020). Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melalui program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) berupaya meningkatkan mata pencaharian masyarakat dan ketahanan pesisir setempat diantaranya dengan melakukan penyuluhan serta pendampingan sejumlah kelompok petambak dalam mengembangkan budidaya perikanan air payau agar hasil panen meningkat.
Foto: Antara/Aji Styawan
Seorang petambak melakukan panen perdana budidaya udang vaname dengan teknologi semi intensif skala rumah tangga binaan YKAN di area tambak Kelurahan Mangunharjo, Tugu, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/9/2020). Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melalui program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) berupaya meningkatkan mata pencaharian masyarakat dan ketahanan pesisir setempat diantaranya dengan melakukan penyuluhan serta pendampingan sejumlah kelompok petambak dalam mengembangkan budidaya perikanan air payau agar hasil panen meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo optimistis tambak udang vaname bisa menjadi pengungkit ekonomi nasional. Hal ini Edhy sampaikan saat menyaksikan panen parsial tambak rakyat yang dikelola Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Mekar Sejahtera di kawasan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/11). 

Edhy mengatakan satu kolam tambak yang semula menghasilkan 1,7 ton kini bisa meningkat hingga 4 ton. "Sama-sama kita menyaksikan tambak udang bisa produktif. Ini fakta buka sekedar cerita," ujar Edhy.

Hasil di Muara Gembong menunjukkan bentuk nyata dari sinergitas antarlembaga pemerintah. Terlebih tambak tersebut berada di atas tanah perhutanan sosial yang dikelola masyarakat setelah mendapat restu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sinergi dari Kementerian Koperasi dan UMKM mengisi sisi hilir produksi para pembudidaya."KLHK bantuan lahan. KKP bantuan teknis kegiatan. Ini sinergi yang semakin ditekankan. Ini bukan sekedar jargon tapi bukti hari ini, ada 80 orang yang bekerja (di tambak udang),"  kata Edhy. 

Ke depan, KKP akan terus melakukan pembinaan kepada para pembudidaya. Terlebih berdasarkan data dari KLHK, terdapat sekitar 10 hektare lahan yang membentang di pesisir Bekasi, Karawang dan Subang yang bisa dioptimalkan untuk pembangunan tambak rakyat. Pembangunan tersebut pun mengusung konsep silvofishery atau perpaduan kegiatan konservasi dengan pemanfaatan ekonomi melalui budidaya berkelanjutan.

"KKP akan terus membina apapun yang mereka butuhkan. 10 ribu lebih lahan kita harapkan bisa kita manfaatkan untuk budidaya intensif. Kita minta setengah kita tanam mangrove," kata Edhy. 

Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki memastikan dukungannya terhadap perberdayaan ekonomi pembudidaya. Teten mendorong kelompok pembudidaya untuk membentuk koperasi agar usaha mereka semakin berkembang. "Kami akan lebih fokus membantu pengembangan usahanya. Termasuk konsolidasi pembiayaan," ujar Teten.

Budidaya perikanan, kata Teten, salah satu kekuatan ekonomi nasional. Teten menilai budidaya akan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia ke depan. "Konsumsi ikan 52 persen dari budidaya," kata Teten. 

Ketua Pokdakan Mina Mekar Sejahtera, Muhamad Ihsan mengaku bangga dengan dukungan pemerintah yang ditunjukkan dengan hadirnya dua menteri saat panen parsial. Dia berharap, adanya tambak rakyat bisa menjadi secercah harapan bagi masyarakat Muara Gembong, terutama dalam hal penyediaan lapangan kerja.

"Kami konsen untuk membudidaya udang vaname secara intensif, mengubah cara bertambak kami dari tradisional yang seringkali nihil. Rencananya ini akan kami kembangkan hingga 100-150 hektar," kata Ihsan.

Sebagai informasi, Pokdakan Mina Mekar Sejahtera beranggotakan 80 orang yang semuanya warga Muara Gembong. Mereka mengoperasikan tambak udang vaname di atas lahan seluas 10 hektare yang terdiri dari areal produksi 4,3 hekare dengan jumlah tambak mencapai 43 kolam. Adapun sisanya, 5,7 hektare digunakan untuk IPAL, tandon, dan silvofishery. Pokdakan menargetkan total produksi sebesar 170 ton udang vaname per siklus dengan ukuran 40 cm.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement