REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perawat yang merawat pasien Covid-19 membagikan cerita tentang pasiennya yang masih tidak percaya virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) itu nyata. Jodi Doering yang berasal dari South Dakota, Amerika Serikat menceritakan pengalamannya tersebut di Twitter.
Doering menyebut, staf medis sering menerima pelampiasan dari pasien Covid-19 yang tidak siap untuk percaya bahwa virus itu nyata. Sejumlah pasien tak yakin bahwa kondisi yang dialaminya adalah bentuk dari Covid-19, penyakit yang ditimbulkan oleh virus corona tipe baru tersebut.
"Saya tidak berhenti memikirkan pasien Covid-19 beberapa hari terakhir. Yang menonjol adalah mereka yang masih tidak percaya bahwa virus itu nyata. Orang-orang berteriak kepada Anda untuk mendapatkan obat ajaib,” tulis Doering di akun Twitter pribadinya dilansir Times Now News, Rabu (18/11).
I can’t stop thinking about it. These people really think this isn’t going to happen to them. And then they stop yelling at you when they get intubated. It’s like a fucking horror movie that never ends. There’s no credits that roll. You just go back and do it all over again.
— Jodi Doering (@JodiDoering) November 15, 2020
Jika terjadi hal demikian, Doering memberi pengertian bahwa mungkin ada kondisi lain mengenai alasan pasien itu belum sehat. Terkadang, dia mengatakan, pasien menanyakan tentang kenapa mereka harus memakai peralatan kesehatan. Mereka masih menyangkal terinfeksi virus corona.
“Ya. Ini benar-benar terjadi. Dan saya bisa tidak berhenti memikirkannya. Orang-orang ini benar-benar berpikir (Covid-19) ini tidak akan terjadi pada mereka. Dan, kemudian mereka berhenti meneriaki Anda ketika mereka diintubasi,” ujar dia.
Cicitan Doering menjadi viral di situs microblogging itu. Perawat lain berbagi pengalaman serupa. Beberapa mencatat bahwa mereka tidak pernah mengira orang akan terus menyangkal keberadaan virus, bahkan setelah tertular.
"Perawat UGD dari Illinois di sini, ya, saya telah menyaksikan orang-orang yang sakit Covid-19 dan masih memberi tahu saya itu tipuan dan menolak untuk memakai masker. Itu terjadi di rumah sakit, saat mereka menggunakan oksigen,” tulis seorang perawat lain.
Seorang pengguna media sosial menanggapi dengan menulis dirinya tak percaya bahwa masih ada orang yang terus menyangkal ancaman virus corona, bahkan setelah jatuh sakit. Pengguna lain menulis komentar bahwa kenyataan itu sangat menyedihkan dan tidak paham alasan orang yang sakit Covid-19 masih berpikir penyakit itu palsu.
Pengguna lain memberi semangat kepada para perawat untuk tetap semangat menjalankan tugasnya. “Saya turut menyesal Anda mengalami hal buruk seperti itu, yang diperburuk kegilaan yang tidak ada gunanya. Pelukan untuk Anda dan keluarga Anda,” tulis pengguna itu.