Sabtu 21 Nov 2020 18:25 WIB

Restoran dan Kafe IKEA Sudah Bersertifikat Halal

Sertifikat halal berlaku di seluruh restoran dan kafe IKEA, serta restoran pegawai.

Enam tahun beroperasi di Indonesia, restoran dan kafe IKEA resmi memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Foto: dok. IKEA
Enam tahun beroperasi di Indonesia, restoran dan kafe IKEA resmi memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam tahun beroperasi di Indonesia, restoran dan kafe IKEA resmi memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Saat ini sertifikasi halal IKEA Restoran dan Kafe berlaku untuk area Restoran, Food Counter, Bistro, Bakery, FIKA, termasuk restoran pegawai.

"Sejak pertama kali beroperasi, IKEA Indonesia selalu menggunakan bahan baku bersertifikasi halal dalam memproduksi makanan yang kami sajikan. Kini IKEA Restoran dan Kafe telah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI,'" kata IKEA Food Commercial Manager, Ririh Dibyono, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (21/11).

Baca Juga

Ririh mengungkapkan, Indonesia merupakan negara mayoritas muslim. Itu sebabnya rasa aman dan nyaman konsumen muslim bisa terpenuhi dengan sertifikat halal dari LPPOM MUI.

IKEA Indonesia harus menjalankan beberapa ketentuan yang telah diberikan dalam Sistem Jaminan Halal untuk mendapat sertifikasi halal. Salah satu aspek terpenting dalam Sistem Jaminan Halal adalah menggunakan bahan baku yang bersertifikasi halal.

Untuk memberikan status halal, MUI telah memeriksa dua lokasi toko IKEA Indonesia, yaitu IKEA Alam Sutera dan Sentul City. Pemeriksaan outlet IKEA Restoran dan Kafe meliputi pemeriksaan storage, area penyajian, dapur, dan sebanyak 220 produk makanan dan minuman yang terdaftar di dalam menu, termasuk menu andalan Restoran dan Kafe IKEA, yaitu Swedish Meatball

Semua menu telah dinyatakan halal oleh LPPOM MUI. Semua makanan dan minuman yang disajikan di area restoran dan kafe, baik di Alam Sutera maupun Sentul City telah menerapkan Sistem Jaminan Halal.

"Para konsumen dapat semakin merasa aman dan nyaman saat mengonsumsi sajian kami,” kata Ririh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement