REPUBLIKA.CO.ID, PUNCAK -- Personel Satuan Reserse Kriminal Polres Puncak, Papua, masih menyelidiki kasus kekerasan yang dialami dua pelajar SMK Manus Murib (16) dan siswa SMA 1 Ilaga Atanius Murib (16) di Gome Utara oleh orang tidak dikenal. Kasus kekerasan membuat salah satu korban terluka parah.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dihubungi di Jayapura, Ahad (22/11) dini hari menjelaskan, kronologis kejadian, yakni pada Jumat (20/11) anggota Polres Puncak mendapatkan informasi adanya warga masyarakat yang dirawat di Puskesmas Ilaga akibat luka pada bagian leher. Mendapati laporan tersebut, lanjutnya, personel Satreskrim Polres Puncak mendatangi puskesmas untuk melakukan pengecekan dan memintai keterangan terhadap korban.
Selanjutnya pada Sabtu (21/11) sekira pukul 08.00 WIT atas kesepakatan keluarga korban dan Pemerintah Daerah Puncak, personel Polres Puncak dan keluarga korban mengevakuasi korban yang dalam kondisi kritis tersebut ke RSUD Timika untuk dilakukan perawatan intensif. Pelaku penganiayaan saat ini masih didalami oleh penyidik Reskrim Polres Puncak.
Korban atas nama Manus Murib (16) yang mengalami kritis akibat luka di bagian leher kini telah di evakuasi ke Timika untuk dilakukan visum dan perawatan intensif dengan didampingi oleh anggota Reskrim Polres Puncak serta pihak keluarga korban. Sementara untuk keluarga korban lainnya masih melakukan pengecekan terhadap korban Atanius Murib (16) di TKP untuk memastikan kondisi korban.
Namun pada saat anggota Polres Puncak ilaga bersama keluarga korban akan menuju lokasi. Mereka meminta personel Polres untuk tidak ikut serta karena dikhawatirkan akan terjadi kontak tembak.
"Terkait peristiwa ini masih didalami oleh penyidik Sat Reskrim Polres Puncak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal.