Ahad 22 Nov 2020 05:26 WIB

BMH Berikan Bantuan Beras untuk Janda Tangguh

Selain menerima bantuan beras, para janda tangguh itu  juga mendapatkan tausiyah.

BMH memberikan bantuan beras kepada janda tangguh di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Foto: Dok BMH
BMH memberikan bantuan beras kepada janda tangguh di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Wabah Covid-19 begitu terasa pukulannya kepada masyarakat kecil, tidak terkecuali mereka yang single parent. Meski demikian mereka tetap berupaya tangguh, sehingga BMH coba hadir menyapa dan membahagiakan mereka melalui program Janda Tangguh. Hal itu angtara lain dilaukan oleh BMH Perwakilan Jawa Tengah.

"Program Janda Tangguh ini salah satu wujud perhatian BMH kepada umat, terutama mereka yang secara langsung terdampak dan tetap terus berjuang untuk berhasil melewati masa pandemi ini," terang Kepala BMH Perwakilan Jawa Tengah, Moh. Misdawi Syarif , Selasa (17/11).

Sebanyak 150 paket beras telah disampaikan kepada para janda tangguh yang berlangsung di Pesantren Islam Al-Muttaqin di Desa Sowonkidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

photo
Sebelum menerima bantuan beras, para janda tangguh mendengarkan tausiyah.  (Foto: Dok BMH)

Murniati, salah satu penerima manfaat sangat bersyukur dengan program ini. "Semoga BMH langgeng dalam usahanya. Dianugerahi kesehatan dan keberkahan bagi segenap pengurus dan donaturnya," ucapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sebelum penyerahan bantuan beras tersebut, sebanyak 150 penerima manfaat mendapatkan taushiyah dari Ustadz H  Sartono Munadi.

Dalam uraian taushiyahnya ia mendorong agar sikap mental syukur terus diutamakan dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun. “Termasuk dalam masa sulit seperti sekarang,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement