Ahad 22 Nov 2020 12:21 WIB

Abaikan Bahaya Covid, Warga AS Tetap Berlibur Thanksgiving

Lebih dari satu juta orang terbang melalui bandara-bandara AS pada Jumat (20/11).

Bandara Internasional San Fransisco. Lebih dari satu juta orang terbang melalui bandara-bandara AS pada Jumat (20/11/2020) untuk liburan Thanskgiving.
Foto: randrlimousinewinetours.com
Bandara Internasional San Fransisco. Lebih dari satu juta orang terbang melalui bandara-bandara AS pada Jumat (20/11/2020) untuk liburan Thanskgiving.

REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT -- Jutaan warga Amerika Serikat diperkirakan akan melakukan perjalanan pada masa liburan Thanksgiving dan mengabaikan peringatan dari pejabat kesehatan tentang bahaya penyebaran Covid-19. Amerika Serikat mencatat hampir 12 juta kasus pada Sabtu (21/11).

Lebih dari satu juta orang terbang melalui bandara-bandara AS pada Jumat (20/11), hari dengan penerbangan domestik terpadat kedua sejak pandemimulai muncul, menurut data Administrasi Keamanan Transportasi (TSA).

Baca Juga

Mereka tetap melakukan perjalanan meskipun ada permintaan dari pejabat kesehatan agar warga Amerika tetap di rumah untuk menghentikan penyebaran virus.

"Ini adalah kedua kalinya sejak pandemi volume penumpang melampaui satu juta," tulis juru bicara TSA Lisa Farbstein di Twitter, Sabtu (21/11).

Jumat menandai tonggak sejarah lain di AS ketika jumlah tertinggi kasus baru Covid-19 dilaporkan, yakni 196.815 infeksi dalam sehari.

Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa gelombang infeksi yang berkembang dapat segera membanjiri sistem perawatan kesehatan jika orang-orang tidak mengikuti pedoman kesehatan masyarakat, terutama saat masyarakatAmerika merayakan Thanksgiving pada Kamis (26/11) mendatang.

Rekaman video di Twitter menunjukkan lebih dari seratus orang yang mengenakan masker memenuhi gerbang keberangkatan di bandara Sky Harbor di Phoenix, Arizona, Jumat (20/11).

Antrean panjang juga terlihat di pos-pos pemeriksaan TSA di Bandara O'Hare Chicagopada Jumat, keadaan yang "mengingatkan pada masa prapandemi," lapor stasiun televisi lokal WGN.

Jumlah pelancong udara saat liburan Thanksgiving diperkirakan turun 47,5 persen dibandingkan pada 2019. Tetapi, 2,4 juta orang diperkirakan akan terbang, menurut laporan awal bulan dari American Automobile Association (AAA).

Asosiasi itu mengatakan jumlah perjalanan dengan mobil diperkirakan turun hanya sekitar empat persen.

"Bagi mereka yang sedang mempertimbangkan untuk melakukan perjalanan, mayoritas akan menggunakan mobil, yang memberikan keleluasaan untuk mengubah rencana perjalanan liburan hingga hari keberangkatan," kata Wakil Presiden Senior AAA Paula Twidale dalam pernyataan.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS telah mengeluarkan "rekomendasi kuat" kepada warga Amerika untuk tidak melakukan semua jenis perjalanan selama Thanksgiving.

"Kami khawatir dengan peningkatan eksponensial dalam kasus, rawat inap, dan kematian," kata pejabat CDC Henry Walke kepada wartawan, Kamis (19/11).

Jumlah kasus Covid-19 di AS bergerak melampaui 12 juta pada Sabtu. WilayahMidwest mengalami salah satu peningkatan kasus per kapita yang paling dramatis.

Epidemi Covid-19 telah merenggut hampir 255.000 nyawa di AS ---lebih banyak daripada di negara lain mana pun, menurut hitungan Reutersmenyangkut data kesehatan masyarakat.

Peningkatan kasus baru-baru ini telah mendorong lebih dari 20 negara bagian untuk memberlakukan langkah-langkah pembatasan baru dalam upaya mengekang virus.

Tujuh gubernur negara bagian wilayah diMidwest,yaitu Wisconsin, Minnesota, Illinois, Ohio, Kentucky, Indiana dan Michigan mendorong penduduk mereka untuk memperhatikan nasihat medis selama liburan serta tidak merayakan Thanksgiving dengan orang-orang di luar rumah tangga mereka.

Dalam pesan video, para gubernur juga merujuk pada pengumuman baru-baru ini dari Pfizer Inc bahwa vaksin Covid-19 produksinya lebih dari 90 persen efektif. Pfizer mengatakan akan meminta otorisasi penggunaan darurat vaksinnya dari regulator AS.

"Ini berita bagus, tetapi bukan berarti kita bisa lengah," kata Gubernur Illinois JB Pritzker.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement