Senin 23 Nov 2020 01:05 WIB

Polisi Gelar Rapid Test Massal Dekat Markas FPI, Warga Takut

Ada kesalahpahaman di tengah masyarakat terkait tes massal yang dilakukan.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto memberikan bantuan sembako kepada warga yang telah mengikuti kegiatan rapid test. Polda Metro Jaya menggelar kegiatan rapid test massal di SDN 01 Petemburan, Jalan Petamburan IV, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dekat markas FPI, pada Ahad (22/11) sore.
Foto: Istimewa
Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto memberikan bantuan sembako kepada warga yang telah mengikuti kegiatan rapid test. Polda Metro Jaya menggelar kegiatan rapid test massal di SDN 01 Petemburan, Jalan Petamburan IV, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dekat markas FPI, pada Ahad (22/11) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menggelar kegiatan rapid test massal di SDN 01 Petemburan, Jalan Petamburan IV, Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dekat markas FPI, pada Ahad (22/11) sore. Namun, sebagian masyarakat disebut takut mengikuti kegiatan ini. 

Proses rapid test dilakukan oleh belasan petugas medis. Tampak juga aparat kepolisian, prajurit TNI, dan petugas Satpol PP memantau kegiatan ini. 

Berdasarkan pantauan Republika selama setengah jam, tampak hanya belasan orang masyarakat yang hadir. Padahal, polisi memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang mau ikut. 

Nani, perempuan paruh baya yang ikut rapid test, mengaku memang sempat takut untuk ikut kegiatan rapid test massal ini. Sebab, dia mengira, tes yang dilakukan adalah swab test alias tes usap. 

"Ternyata nggak tes yang dicolok hidung itu. Banyak yang lain nggak mau ikut karena takut dicolok itu. Makanya, nanti bakal saya sampaiin ke mereka buat mau datang," kata Nani. 

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Heru Novianto meminta Ketua RT setempat untuk mengajak masyarakat mengikuti kegiatan rapid test gratis ini. "Kita kasih semua sembako bagi yang sudah rapid. Sampaikan ke semua warga, ya pak," kata Heru kepada ketua RT setempat di lokasi rapid test massal. 

Menurut Heru, ada kesalahpahaman di tengah masyarakat terkait tes massal yang dilakukan. Warga juga kurang memahami pentingnya kegiatan rapid test ini. 

"Padahal dengan tahu positif, kita bisa tindak selanjutnya. Makanya, nanti akan kita coba kasih pemahaman ke mereka," kata Heru. 

Ketua RT 04/RW 09, Kelurahan Petamburan, Hambali, mengatakan, dari 300 warganya, baru lima orang yang mengikuti kegiatan rapid test ini. Sebagian besar warganya mengaku takut. 

"Sebagian kurang menerima karena pada takut. Mereka kan belum pernah merasakan rapid test," kata Hambali usai menjalani rapid test. 

Hambali pun berencana untuk mengajak kembali warganya mengikuti kegiatan ini. Pasalnya, sebagian warganya menghadiri acara pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) yang menimbulkan kerumunan pada Sabtu pekan lalu. 

"Ada juga sih (yang ikut acara HRS). Tapi saya kurang tahu jumlahnya," kata Hambali. 

Sebelumnya, pada Sabtu (14/11), HRS menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan putrinya di markas FPI, Jalan Petamburan III. Ketika itu ribuan orang datang menghadiri kegiatan itu. Mereka berkerumun dan sebagian tak menggunakan masker. 

Belakangan, diketahui terdapat 7 orang yang positif Covid-19 dari klaster Petamburan ini. Salah satunya adalah Lurah Petamburan Setiyanto.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement