Senin 23 Nov 2020 18:16 WIB

Hand Sanitizer, Pedang Bermata Dua di Masa Pandemi

Meski bermanfaat besar di tengah pandemi, hand sanitizer munculkan masalah kulit.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Hand sanitizer (ilustrasi). Hand sanitizer bisa digunakan sebagai alternatif bila tidak ada air dan sabun.
Foto: AP Photo/Elaine Thompson
Hand sanitizer (ilustrasi). Hand sanitizer bisa digunakan sebagai alternatif bila tidak ada air dan sabun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan hand sanitizer sangat membantu menjaga kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19. Namun, peningkatan penggunaan hand sanitizer tampak diiringi oleh peningkatan kasus eksim tangan. Bagaimana solusinya?

Menjaga kebersihan tangan merupakan salah satu anjuran yang digaungkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menekan penyebaran Covid-19. Kebersihan tangan bisa dijaga melalui rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Hand sanitizer bisa digunakan sebagai alternatif bila tidak ada air dan sabun.

Baca Juga

Hal ini mendorong terjadinya peningkatan penggunaan hand sanitizer di masa pandemi. Studi yang melibatkan 434 tenaga kesehatan menunjukkan bahwa 74 persen partisipan menggunakan hand sanitizer lebih dari 10 kali per hari.

Peningkatan penggunaan hand sanitizer tampaknya diikuti oleh peningkatan kasus eksim tangan. Berdasarkan studi, sekitar 76,7 persen partisipan melaporkan gejala eksim tangan. Kasus yang paling umum ditemukan adalah kasus eksim tangan kontak iritan, sedangkan yang paling sedikit adalah eksim tangan kontak alergi.