Selasa 24 Nov 2020 12:06 WIB

384 Lansia di Kota Bandung Terpapar Covid-19

Lansia diduga terpapar dari anggota keluarga yang masih beraktivitas di luar rumah.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolandha
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung menyebutkan 384 orang lansia dinyatakan terpapar virus corona atau Covid-19. Para lansia diduga terpapar dari anggota keluarga yang masih beraktivitas atau bekerja di luar rumah.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung menyebutkan 384 orang lansia dinyatakan terpapar virus corona atau Covid-19. Para lansia diduga terpapar dari anggota keluarga yang masih beraktivitas atau bekerja di luar rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Bandung menyebutkan 384 orang lansia dinyatakan terpapar virus corona atau Covid-19. Para lansia diduga terpapar dari anggota keluarga yang masih beraktivitas atau bekerja di luar rumah.

Kabid perlindungan dan pemenuhan hak lansia DP3APM Kota Bandung Sekar Pujawidayanti mengatakan jumlah lansia yang terpapar mencapai 13,31 persen dari total masyarakat yang terpapar. Ia melanjutkan, total lansia di Kota Bandung hingga 2019 mencapai 294.178 orang.

"Untuk yang meninggal kami tidak mendapatkan data untuk lansia tapi yang terkonfirmasi sebanyak 384 data per 20 November," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (24/11).

Menurutnya, para lansia terpapar Covid-19 diperkirakan dari anggota keluarga yang masih berada di luar rumah. Ia mengatakan, para lansia memiliki riwayat kesehatan yang rentan dan lebih mudah terpapar oleh virus korona.

"Kebanyakan dari keluarga karena lansia tetap ada di rumah dan anggota keluarga ada yang keluar rumah," katanya.

Sekar melanjutkan, pihaknya bekerja sama dengan relawan sahabat lansia di seluruh kecamatan terus melakukan sosialisasi tentang disiplin penerapan protokol kesehatan. Ia pun mengungkapkan pihaknya terus melihat perkembangan para lansia di Kota Bandung termasuk memberikan bantuan masker.

"Tetap diam di rumah untuk lansia, kalau ada keperluan mendesak atau penting keluar rumah mohon menjalankan protokol kesehatan. Beraktivitas dan berolahraga di rumah," katanya. 

Ia mengatakan peran keluarga penting bagi lansia di Kota Bandung di masa pandemi covid-19 di antaranya memperhatikan gizi lansia.

Ia menambahkan, pihaknya terus mendorong agar Kota Bandung menjadi kawasan ramah lansia yaitu ramah terhadap lansia terkait kesempatan kerja, infrastruktur, sarana dan prasarana. Selain itu, aktivitas sosial lansia dapat terpenuhi di Kota Bandung.

"Lansia Kota Bandung nggak mau diam, mereka lebih bahagia ketika diberikan kebebasan. Kita berikan kesempatan lansia yang mau beraktivitas dan bekerja sesuai kapasitas," katanya.

Hingga Senin (23/11) malam, pusat data informasi Covid-19 Kota Bandung merilis data kasus Covid-19 kumulatif mencapai 2.949 kasus, 398 kasus aktif, 2.440 kasus sembuh dan 111 kasus meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement