Selasa 24 Nov 2020 12:33 WIB

20 Orang di Pesantren Indramayu Positif Covid-19

18 orang di antaranya adalah santri Pondok Pesantren di Indramayu

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Al-Quran dan Berdzikir COVID-19
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Al-Quran dan Berdzikir COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sebanyak 20 orang di salah satu pesantren di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menjelaskan, dari 20 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di pesantren itu, sebanyak 18 orang di antaranya merupakan santri, sedangkan sisanya berstatus ibu rumah tangga dan wiraswasta.

‘’Klaster pondok pesantren ini merupakan kontak erat dari pasien positif sebelumnya dan telah meninggal dunia pada 8 November 2020,’’ kata Deden, Selasa (24/11).

Deden menjelaskan, jenazah pasien positif yang meninggal dunia tersebut sebenarnya hendak dimakamkan langsung oleh petugas RSUD Indramayu dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, oleh orang-orang di sekitarnya dibawa atau ditransitkan terlebih dahulu ke ponpes.

‘’Pada waktu itu petugas yang membawa jenazah tidak bisa berbuat banyak karena jenazah diarahkan oleh massa untuk dibawa ke ponpes,’’ terang Deden.

Deden menyebutkan, para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster pondok pesantren itu  berasal dari Kecamatan Bongas sebanyak delapan orang, Haurgeulis dua orang, Losarang, Cantigi, dan Gabuswetan masing-masing satu orang. Selain itu, tercatat juga enam orang dari Kabupaten Subang dan satu orang dari Tangerang.

Sementara itu, selain 20 orang dari klaster pesantren, Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu juga mencatat ada penambahan delapan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terdiri dari wiraswasta dua orang, ibu rumah tangga tiga orang dan karyawan swasta tiga orang.

Dengan penambahan 28 kasus baru tersebut, maka total terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu mencapai 631 orang. Dari jumlah itu, 265 orang telah sembuh, 328 orang masih dalam perawatan, dan 38 orang telah meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement