Selasa 24 Nov 2020 15:47 WIB

Menkeu Minta LMAN Optimalkan Aset Negara untuk Bantu APBN

Saat ini LMAN mengelola 234 aset milik negara dengan nilai total mencapai Rp 38,49 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk terus mengoptimalkan berbagai aset negara dalam rangka membantu APBN menghadapi dampak Covid-19. Sri Mulyani menegaskan hal itu harus dilakukan karena dalam mengatasi dampak pandemi APBN bekerja sangat keras meski terkena tekanan.

“Lembaga manajemen aset yang merupakan BLU (Badan Layanan Umum) di bawah Kementerian Keuangan merupakan lembaga yang memiliki dedikasi untuk mengelola aset negara,” kata Sri Mulyani dalam acara Grand Final The Asset Manager 2020 di Jakarta, Selasa (24/11).

Baca Juga

Menurtunya, tekanan terhadap APBN dapat dilihat dari realisasi defisit yang hingga Oktober 2020 telah mencapai Rp 764,9 triliun atau 4,67 persen dari target dalam Perpres 72/2020 Rp 1.039 triliun atau 6,34 persen dari PDB.

Defisit 4,67 persen disebabkan oleh realisasi penerimaan negara yang hanya sebesar Rp 1.276,9 triliun dan lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp 2.041,8 triliun.

Sementara itu, kata Sri Mulyani, pengoptimalan fungsi aset negara oleh LMAN akan berimplikasi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang otomatis mendukung APBN sebagai instrumen countercyclical terhadap krisis pandemi.

Sri Mulyani menyebutkan jika aset negara lebih produktif dan menambah penerimaan pada APBN maka akan berimplikasi pada bergeraknya perekonomian dan pemberian bantuan kepada masyarakat juga lebih banyak.

“Dari produktivitas aset bisa diperoleh penerimaan negara bukan pajak dan ini akan memberikan bantuan yang luar biasa bagi keuangan negara,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyatakan hingga saat ini LMAN mengelola 234 aset milik negara dengan nilai total mencapai sekitar Rp 38,49 triliun sehingga harus terus dioptimalkan pemanfaatannya.

“Kadang-kadang setelah kita selesai membangun gedung kita lupa bahwa aset itu masih bisa kita optimalkan,” ujar Sri Mulyani.

Meski demikian ia menjelaskan nilai tambah aset negara tidak selalu dalam bentuk uang karena lokasi tersebut dapat dijadikan taman agar masyarakat bisa berinteraksi sehingga bermanfaat secara sosial.

Kemudian, menurut dia, aset negara juga dapat digunakan untuk tempat beraktivitas secara umum seperti berjualan sehingga terjadi perputaran dan pergerakan ekonomi.

“Itu lah menurut saya perlu untuk selalu dipikirkan sehingga aset sesudah diperoleh melalui uang negara, dia tetap produktif bekerja keras untuk mengembalikan lagi uang yang dia telah terima,” ujar Sri Mulyani.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement