Rabu 25 Nov 2020 03:37 WIB

Sejauh Mata Memandang Dukung Restorasi di Aceh Timur

Sejauh Mata Memandang berkomitmen lindungi Kawasan Ekosistem Leuser.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Pendiri jenama fesyen ramah lingkungan Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto.
Foto: Tangkapan layar
Pendiri jenama fesyen ramah lingkungan Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Label tekstil Sejauh Mata Memandang mendonasikan 2.400 batang pohon untuk upaya restorasi wilayah koridor gajah di Aceh Timur. Khususnya, lokasi seluas enam hektare di sekitar Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi.

Upaya tersebut merupakan komitmen Sejauh Mata Memandang untuk berkontribusi melindungi Kawasan Ekosistem Leuser. Jangka waktu penanamannya berlangsung selama satu tahun, terhitung mulai November 2020 hingga November 2021.

Baca Juga

Dalam eksekusinya, Sejauh Mata Memandang bekerja sama dengan Forum Konservasi Leuser (FKL). Perlindungan dan restorasi hutan dinilai berperan penting untuk meminimalisasi konflik antara gajah dan masyarakat, akibat alih fungsi lahan hutan.

Pendiri sekaligus Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto menyampaikan, label tekstilnya selalu ingin ikut turun tangan menjaga alam. Itu sesuai dengan konsep produksi yang selalu memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.  

Partisipasi Sejauh Mata Memandang dalam restorasi wilayah koridor gajah di CRU Serbajadi diharapkan dapat mendukung mitigasi konflik gajah dan manusia yang sering terjadi. Selain itu, dapat mendukung perekonomian masyarakat setempat.

"Besar harapan bahwa langkah kecil yang Sejauh Mata Memandang lakukan dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli dalam menjaga dan melestarikan lingkungan," ungkap Chitra melalui pernyataan resminya.

Ketua Forum Konservasi Leuser, Muhammad Isa, mengapresiasi dukungan Sejauh Mata Memandang dalam upaya restorasi di Kawasan Ekosistem Leuser. Kontribusi itu diyakini akan memberikan dampak positif terhadap penyelesaian permasalahan lingkungan.

"Kami optimistis dengan semakin banyaknya pihak yang peduli dan terlibat langsung dalam upaya keberlanjutan pelestarian Kawasan Ekosistem Leuser beserta kawasan penyangganya, hutan menjadi lestari dan secara langsung akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya," tutur Isa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement