REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program Smart City di Kota Depok. Pada monev tersebut dijelaskan progres pengembangan Smart City di Kota Depok sudah mencapai 75 persen.
Menurut Pjs Wali Kota Depok, Dedi Supandi, pihaknya sudah menyampaikan progres Smart City di Kota Depok berdasarkan rencana aksi yang ditetapkan pada 2019, mulai dari program jangka pendek, menengah ataupun panjang dan Khususnya, pada penganganan Covid-19.
"Terdapat sejumlah kendala, salah satunya karena pandemi Covid-19 yang menghambat tercapainya 100 persen, sehingga di tahun ini pengembangan program Smart City berfokus pada penanganan Covid-19," ujar Dedi usai Monev di Depok City Operating Room (Decor), Balai Kota Depok, Selasa (24/12).
Menurut Dedi, untuk pengembangan yang lain tetap berjalan dan berharap lebih optimal. Baik penggunaan aplikasi serta integrasi data.
"Jadi tidak hanya One Stop Service, namun juga One Stop Data, baik dari aspek kependudukan, budgeting, perizinan dan kesehatan memiliki data yang terintegrasi," jelasnya.