REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Irak dan Iran baru-baru ini mengalami tren peningkatan dalam tingkat kemiskinan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh think-tank yang berbasis di Ankara, Center for Middle Eastern Studies (ORSAM), kemiskinan di Irak yang mencapai 20 persen pada 2018, atau hampir 10 juta orang, telah meningkat menjadi 31,7 persen setelah pandemi Covid-19.
Sejauh ini, Irak melaporkan 542.187 kasus Covid-19, termasuk 12.086 kematian dan 472.054 pemulihan.
Sementara itu, tingkat kemiskinan di Iran, negara dengan jumlah korban Covid-19 tertinggi di Timur Tengah, telah menjadi masalah struktural dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar 13 persen dari populasi Iran bertahan hidup dengan kurang dari USD5,50 sehari.
Masalah struktural yang mendasari ekonomi Iran semakin besar dengan dimulainya kembali sanksi AS terhadap negara itu pada 2018.
Iran telah melaporkan total 894.385 kasus dan 46.207 kematian. Kementerian Kesehatan Iran telah menetapkan semua 31 provinsi di negara itu sebagai zona merah dengan risiko tinggi penularan virus.