REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meluncurkan warung ketahanan pangan online dan offline yang disebut dengan 'Wakepo'. Melalui peluncuran tersebut, Zaki berharap warung-warung tradisional yang ada di desa atau perkampungan di daerah Kabupaten Tangerang bisa naik kelas.
"Diharapkan pula produk-produk pangan yang berasal dari petani dan nelayan bisa diserap, melalui Wakepo," ujar Zaki dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (27/11).
Zaki menuturkan, warung-warung tersebut bukan hanya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga yang murah dan kualitas yang baik. Tetapi juga menjadi jejaring untuk memasarkan produk-produk asli dari Kabupaten Tangerang.
"Wakepo menyediakan semua kebutuhan, seperti sembako bahkan makanan beku seperti daging, ikan, dan lainnya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Zaki meluncurkan warung yang berada di Kecamatan Jambe. Serta dua warung berada di Kecamatan Gunung Kaler, dan Pakuhaji yang dilakukan secara virtual.
"Saya harap setelah tiga warung ini di-launching akan banyak warung-warung di kecamatan dan desa lain di Kabupaten Tangerang yang bisa beroperasi. Warung ini juga dilengkapi dengan jaringan wifi dan aplikasi Wakepo yang nantinya masyarakat bisa melakukan pembelian secara online," jelasnya.
Zaki mengatakan, warung ketahanan pangan online dan offline tersebut merupakan sebagian dari jejaring warung tradisional yang dinahkodai oleh PT Benteng Pangan Utama sebagai anak usaha BUMD Pemda Kabupaten Tangerang. Kelahiran Wakepo termasuk dalam program RPMJD Kabupaten Tangerang soal ketahanan pangan.
Dirut PT Benteng Pangan Utama, Ahmad Subadri mengatakan, dalam satu bulan ke depan pihaknya menyiapkan aplikasi Wakepo yang bisa diunduh melalui smartphone. Dengan begitu masyarakat bisa melakukan pembelian di warung tradisional yang sudah masuk jaringan Wakepo secara online.
"Untuk masyarakat bisa menjadi member Wakepo dan diberikan kartu untuk berbelanja, dan nantinya bisa dimanfaatkan oleh pembeli untuk mengumpulkan poin," kata Ahmad.