Sabtu 28 Nov 2020 13:59 WIB

Kementan Dorong Pengembangan Budidaya Padi IP400

Pola IP400 ini didukung dengan ketersediaan air irigasi sepanjang waktu.

Red: Hiru Muhammad
Sragen merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Indonesia yakni menempati peringkat ke-9. Pencapaian ini karena petani di Sragen menerapkan berbagai terobosan inovasi dan teknologi salah satunya tanam padi dengan pola indeks pertanaman (IP) 400 atau tanam dan panen 4 kali setahun.
Foto: istimewa
Sragen merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Indonesia yakni menempati peringkat ke-9. Pencapaian ini karena petani di Sragen menerapkan berbagai terobosan inovasi dan teknologi salah satunya tanam padi dengan pola indeks pertanaman (IP) 400 atau tanam dan panen 4 kali setahun.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN--Sragen merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Indonesia yakni menempati peringkat ke-9. Pencapaian ini karena petani di Sragen menerapkan berbagai terobosan inovasi dan teknologi salah satunya tanam padi dengan pola indeks pertanaman (IP) 400 atau tanam dan panen 4 kali setahun.

Berangkat dari hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong penuh model budidaya padi dengan pola IP400 untuk meningkatkan produksi padi, ketahanan pangan dan nilai tambah atau kesejahteraan petani. Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, pola IP400 artinya petani menanam dan memanen padi sebanyak empat kali dalam setahun dengan mengefektifkan masa tanam, selama tiga bulan petani harus mampu menanam padi dari mulai persemaian, olah tanah sampai panen.

"Kuncinya pengaturan pola tanam dan jenis varietasnya berumur pendek dan cepat panen sehingga bisa panen 4 kali setahun. Benih berumur pendek 70 sampai 90 hari yang disemai di luar, pola dan waktu tanam sesuai kalender tanam," demikian dikatakan Suwandi saat terjun menemui petani padi di Desa Mlale Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen menerapkan tanam padi IP400, Sabtu (28/11/2020).

Suwandi mengaku sudah menginstruksikan mulai 2021 ini setiap kabupaten mengenalkan pola tanam IP400 ini luasan minimal 25 hektar. Kementan memberikan dukungan dengan menyalurkan bantuan gratis berupa bibit unggul, alat mesin pertanian, obat-obatan, pupuk, pendampingan serta fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) bekerja sama dengan perbankan."Ini akan ijadikan percontohan di tiap kabupaten untuk bisa diikuti oleh petani petani lain sehingga jangkauan IP400 lebih luas," terangnya.