REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) pada Selasa (1/12) pukul 10.00 WIB. Namun, hingga waktu shalat Zhuhur pukul 12.00 WIB, HRS tak kunjung datang menghadiri pemeriksaan terkait kerumunan massa pada akad nikah putri keempatnya.
Rencananya HRS akan diperiksa bersama menantunya, Hanif Alatas dan biro hukum FPI. Terkait rencana pemeriksaan itu, Polda Metro Jaya telah menyiagakan sejumlah kendaraan taktis di dalam maupun di luar Mapolda Metro Jaya. Kendaraan taktis itu mulai dari barracuda, water canon, mobil anti huru hara, yang terparkir di gerbang samping gedung Ditreskrimum. Tapi hingga saat pihak kepolisian belum bisa dikonfirmasi mengenai jumlah personil yang telah diturunkan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus meminta agar simpatisan HRS atau massa dari FPI tidak perlu datang berbondong-bondong ke Polda Metro Jaya. Dia berharap agar HRS memenuhi panggilan pemeriksaan tersebut. Tentunya bisa datang secara baik-baik dan menyampaikan apa yang harus disampaikan saat pemeriksaan.
"Kita warga negara Indonesia harus patuh terhadap hukum, datang ke sini menyampaikan apa yang harus dia sampaikan pada saat dilakukan pemeriksaan," tutur Yusri, Senin (30/11) kemarin.
Menurut Yusri, sebelum dilakukan pemeriksaan para saksi, termasuk HRS, akan dilakukan swab test atau tes usap. Penerapan protokol kesehatan demi melindungi pihak yang diperiksa maupun pihak kepolisian. Apalagi selama masa pandemi Covid-19, aturan tersebut wajib dilakukan terhadap para saksi yang akan periksa.
"Kita lakukan pemeriksaan protokol kesehatan ini kita jalankan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak plus harus swab test di sini," tegas Yusri.