Rabu 02 Dec 2020 05:17 WIB

Arab Saudi Alihkan Layanan Kesehatan ke Ranah Digital

Saudi telah menjadikan kesehatan digital sebagai prioritas untuk pengembangan layanan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Pekerja medis Arab Saudi bersiap memberi layanan kesehatan saat pandemi Corona.
Foto: thenationalnews.com
Pekerja medis Arab Saudi bersiap memberi layanan kesehatan saat pandemi Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sektor kesehatan Arab Saudi telah mempercepat transformasi digitalnya selama pandemi Covid-19 melanda. Transformasi ini dinilai membuka jalan bagi proyek-proyek masa depan guna memperluas dan meningkatkan layanan di Kerajaan.

Upaya-upaya ini disampaikan Menteri Kesehatan Kerajaan, Dr.Tawfiq Al-Rabiah, sembari menyoroti upaya kementerian dalam kegiatan Konferensi dan Pameran Kesehatan Digital Timur Tengah HIMSS and Health 2.0, Ahad (29/11). Kegiatan ini dilaksanakan berkolaborasi antara Kementerian Kesehatan, Dewan Kesehatan Saudi dan Komisi Saudi untuk Spesialis Kesehatan.

"Arab Saudi telah menjadikan kesehatan digital sebagai prioritas untuk pengembangan layanan kesehatan," kata dia dilansir di Arab News, Selasa (1/12).

Sejumlah proyek telah diluncurkan seperti aplikasi 'Mawid' yang memungkinkan pengguna untuk membuat janji (medis) terlebih dulu. Lebih dari 14 juta pengguna telah terdaftar di aplikasi dan lebih dari 60 juta janji telah dibuat.

Menteri Al-Rabiah menambahkan layanan yang diberikan dalam beberapa bulan terakhir sangat membantu warga dan sektor kesehatan. Komunikasi antara dokter dan pasien telah meningkat serta memotong waktu pemberian obat.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, mengatakan masyarakat Saudi memainkan peran utama dalam mengekang penyebaran virus dengan mematuhi protokol kesehatan. Total kasus di Kerajaan menjadi 357.128, dengan 217 kasus baru dicatat, Ahad (29/11).

Al-Aly mengatakan pelanggaran kesehatan di sejumlah provinsi di wilayah Riyadh, Makkah dan Jazan telah menyebabkan sedikit peningkatan kasus. Hal ini mendorong pihak berwenang untuk memanggil pelanggar karena telah mengabaikan protokol.

Secara total, tercatat 12.855 pelanggaran terjadi dalam sepekan terakhir. Jumlah pelanggaran tertinggi terjadi di Makkah dengan 3.290 pelanggaran, disusul Qassim 1.980 dan Riyadh 1.956.

Sementara itu, Kerajaan Saudi mencatat 386 pemulihan baru Covid-19, sehingga total menjadi 346.409. Tingkat pemulihan Kerajaan mencapai hampir 97 persen.

Sebanyak 14 kematian baru akibat Covid-19 dicatat, meningkatkan jumlah keseluruhan menjadi 5.884 pasien. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tujuh bulan, jumlah kasus aktif turun di bawah angka 5.000.

Saat ini terdapat 4.835 kasus aktif, termasuk 674 dalam perawatan kritis. Dari kasus yang aktif, 418 kasus berada di Riyadh, 259 kasus di Madinah, 254 kasus di Hofuf, dan 212 kasus di Makkah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement