REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Dewan Islam menyerukan Israel untuk menghentikan intrusi terhadap pemakaman Muslim di Yerusalem. Dewan meminta otoritas pendudukan Israel untuk segera menghentikan gangguan jahat mereka terhadap kuburan Muslim di kota suci Yerusalem yang diduduki.
Dilansir di English Wafa, Kamis (3/12), dkatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perubahan yang akan dilakukan Israel di Yerusalem Timur, akan mengubah fitur kota secara umum dan dua pemakamannya yang terletak di batas luar tembok kota tua Yerusalem. Yakni pemakaman Yusufiya dan Pemakaman Bab al-Rahma, selain juga istana Umayyah pada khususnya.
“Ini adalah tindakan yang dimaksudkan untuk menjadikan kehancuran bagi peradaban kota dan melenyapkan landmark Arab dan Islamnya sambil menyesuaikannya dengan karakter Yahudi,” bunyi pernyataan Dewan Islam.
Dewan menekankan, khususnya, serangan yang dilakukan Israel menyasar pemakaman Yusufiya yang membentang di sepanjang dinding timur kota tua Yerusalem dan berdekatan dengan pemakaman Bab al-Rahma yang membentang di sepanjang dinding timur Masjid Al-Aqsa. Dewan mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah mengobrak-abrik kuburannya dan menghancurkan tangga yang menuju ke pemakaman itu sementara menolak hak Muslim untuk menguburkan jenazah mereka di pemakaman bersejarah Bab al-Rahma.
Dewan Tinggi Islam menganggap tindakan Israel di pemakaman ini, serta di pemakaman Islam Mammilla di Yerusalem Barat, sebagai serangan tidak sah dan tidak dapat diterima. Hal ini bahkan bertentangan dan ditolak oleh semua standar agama, kemanusiaan, dan internasional.
Dewan Islam pun meminta pemerintah Arab dan Islam untuk memikul tanggung jawab mereka terhadap Yerusalem dan tempat-tempat sucinya, terutama Masjid Al-Aqsa yang menghadapi bahaya serius dari semua sisi.