REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Ketenagakerjaan melakukan pengembangan program pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan industri yang ada di sekitar lokasi BLKK. Pelatihan BLK secara masif ini diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran pascapandemi.
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan kejuruan pelatihan yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal sehingga mampu mendorong minat masyarakat untuk bekerja atau berwirausaha. Di kala pandemi dan setelah pandemi dengan masifnya pelatihan BLK di berbagai daerah diharapkan dapat menekan angka pengangguran dan membuka lapangan kerja baru di daerah-daerah.
"Agar mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja, BLK Komunitas harus mengelola lembaganya dengan baik, sehingga bisa menjadi lembaga yang kredibel dan lulusannya terserap pasar kerja atau berwirausaha," kata Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi dalam keterangan pers kepada wartawan, Jumat (4/12).
Sekjen Anwar mengatakan, BLK Komunitas sebagai salah satu lembaga pelatihan kerja harus mempunyai rencana strategis agar menjadi acuan dalam menyusun program kerja ke depannya. Hal itu dengan tetap mengikuti standar dan sistem manajemen mutu sebagai tolak ukur keberhasilan sebuah lembaga pelatihan kerja.