Sabtu 05 Dec 2020 08:34 WIB

Lahan Makam Covid-19 Masih Tersedia di Bogor

Angka kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor tidak terlalu tinggi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah petugas pemakaman bersiap menurunkan peti jenazah pasien positif Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah petugas pemakaman bersiap menurunkan peti jenazah pasien positif Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketersediaan lahan makam Covid-19 di Kota Bogor masih terhitung aman. Sebab, angka kematian akibat Covid-19 di Kota Bogor tidak terlalu tinggi.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah menyiapkan dua lahan makam di Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal dan Situ gede, Kecamatan Bogor Barat. “Kalau jumlah tingkat kematian tidak terlalu sedramatis daerah lain. Jadi artinya kalau ketersediaan makam di Bogor kan sudah kita pastikan ada dua. Satu Kayumanis, satu lagi di Situ Gede,” ujar Dedie ketika dikonfirmasi, Sabtu (5/12).

Baca Juga

Dedie melanjutkan, lahan pemakaman tersebut sudah disiapkan sejak Maret dan Juni. Di mana pada Juni Pemkot Bogor menambahkan 50 liang lahat di Situ Gede.

Meski demikian, dia melanjutkan, tidak menutup kemungkinan jika ada warga Kota Bogor yanh meninggal akibat Covid-19 dimakamkan di pemakaman umum daerahnya sendiri. “Siapapun bisa dimakamkan di makam yg memang deket dengan tempat tinggal selama itu warga Kota Bogor, tetapi prosedurnya memakai prosedur Covid. Protokol Covid,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, atas nama kemanusiaan, warga di luar Kota Bogor dapat memanfaatkan lahan pemakaman Covid-19 yang ada di Kota Bogor. Baik dari Kabupaten Bogor, maupun daerah di sekitar Kota Bogor asalkan memenuhi syarat-syarat tertentu. “Enggak ada masalah. Selama harus memenuhi syaratnya,” tuturnya.

Namun yang paling penting, kata dia, saat ini Pemkot Bogor terus mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan penularan Covid-19. Di mana semua diarahkan ke sisi promotif dan pencegahan.

Sementara itu, hasil breakdown penambahan jumlah kasus positif hingga saat ini, klaster keluarga yang masih menjadi potensi terbesar penularan Covid-19 di Kota Bogor.

"Artinya jangan-jangan di rumah pun harus pakai masker. Ini temuan baru yang mungkin bisa juga akhirnya mengurangi tingkat resiko. Jadi bukan hanya penerapan protokol diluar rumah, tetapi juga di dalam rumah pada saat ini menjadi satu keharusan," kata Dedie. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement