Ahad 06 Dec 2020 21:12 WIB

Tim Transisi Joe Biden Dicegah Temui Pejabat Intelijen

Tim transisi Biden dikabarkan tak akan terlibat dengan badan intelijen pertahanan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris tiba di sebuah acara untuk memperkenalkan calon dan calon mereka ke pos kebijakan ekonomi di The Queen theater, Selasa, 1 Desember 2020, di Wilmington, Del.
Foto: AP/Andrew Harnik
Presiden terpilih Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris tiba di sebuah acara untuk memperkenalkan calon dan calon mereka ke pos kebijakan ekonomi di The Queen theater, Selasa, 1 Desember 2020, di Wilmington, Del.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut mencegah tim transisi presiden terpilih Joe Biden bertemu dengan para pejabat di badan intelijen Pentagon pekan ini. Hal itu berpotensi menghambat proses transisi. 

Dilaporkan laman CNN, seorang mantan pejabat intelijen senior AS yang akrab dengan diskusi transisi intelijen mengungkapkan, pada Jumat (4/12) lalu, pengarahan telah dilakukan kepada tim transisi Biden tentang militer dan masalah keamanan internasional. Namun, informasi seputar intelijen tidak diberikan. 

Baca Juga

Awal pekan ini, beredar kabar dari Pentagon bahwa tim transisi Biden tidak akan terlibat dengan badan intelijen pertahanan. Keculi mereka telah menyampaikan pertanyaan dan mencantumkan nama-nama orang yang ingin berinteraksi. 

Setelah itu permintaan tim Biden bakal ditinjau oleh penasihat umum Departemen Pertahanan dan Kash Patel, seorang loyalis Trump yang ditunjuk untuk memimpin transisi di Pentagon. Seorang pejabat pertahanan AS mengungkapkan tim transisi Biden untuk intelijen telah melakukan koordinasi langsung dengan badan-badan intelijen di Departemen Pertahanan.