REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Usai banjir di Medan sebahagian warga mengalami gatal-gatal, mencret atau diare, dan berbagai penyakit lainnya. Seorang warga Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Dahliana (36) di Medan, Senin (7/12), mengatakan akibat penyakit gatal-gatal yang dialaminya dan terpaksa meminta obat ke Puskesmas Kecamatan Medan Maimun.
Ia menyebutkan syukur mobil keliling Puskesmas Kecamatan Medan Maimun singgah di lokasi banjir ini, dan bisa meminta obat yang diperlukan. "Saya senang mobil puskesmas datang ke lokasi banjir di Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Kota Medan," ujar Dahliana.
Dia menyebutkan, penyakit gatal-gatal yang dialaminya ini, bisa saja dikarenakan selama tiga hari banjir, tidak teratur tidur dan makan. Serta faktor kondisi di lokasi banjir yang tidak berapa jauh dari Sungai Deli.
"Suaminya juga mengalami diare (mencret) dan dirawat di Puskesmas Kecamatan Medan Maimun," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (3/12) sekira pukul 21.00 WIB, Sungai Deli juga meluap dan merendam 234 rumah warga.Banjir dari Sungai Deli itu, adalah banjir kiriman yang berasal dari daerah Berastagi, Kabupaten Karo.
Banjir tersebut merendam sedikitnya 2.773 rumah yang berada di tujuh kecamatan di Kota Medan.Tujuh kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.