Kamis 10 Dec 2020 04:32 WIB

Infeksi Covid-19 di Sumatra Selatan Tembus 10.000 Kasus

Setengah kasus baru Covid-19 berasal dari Kota Palembang, Sumatra Selatan

Red: Nur Aini
Pengunjung berada di ruang tunggu di salah satu bioskop di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (4/11/2020). Pemerintah Kota Palembang kembali mengizinkan bioskop kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Pengunjung berada di ruang tunggu di salah satu bioskop di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (4/11/2020). Pemerintah Kota Palembang kembali mengizinkan bioskop kembali beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan telah menembus angka 10.027 orang dengan munculnya kembali daerah zona merah atau wilayah risiko tinggi sejak terakhir kalinya pada akhir Oktober 2020.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Yusri di Palembang Rabu, mengatakan capaian 10.027 kasus sejak 23 Maret tersebut disebabkan tambahan 40 kasus baru pada 9 Desember dengan setengahnya berasal dari Kota Palembang.

Baca Juga

"Tambahan kasus dari Palembang (24 orang), Prabumulih (lima), Banyuasin (empat), OKU Timur (tiga), PALI dan Empat Lawang masing-masing satu orang," ujarnya, Rabu (9/12).

Namun, kasus sembuh juga bertambah 46 orang yakni dari Palembang (38), Muara Enim (lima), Lubuklinggau (dua) dan Prabumulih (satu). Total kasus sembuh berjumlah 8.363 orang atau mencapai 83 persen, sedangkan angka kematian masih relatif tinggi yakni sebanyak 543 kasus atau 5,41 persen.

Sementara naiknya kembali Kota Palembang menjadi zona merah setelah dua bulan berada di zona oranye menurut Yusri dipicu tidak adanya penurunan kasus baru dalam satu pekan terakhir, total kasus di kota pempek itu kini mencapai 4.429 kasus.

"Jumlah kematian (Palembang) juga meningkat," kata dia.

Dinkes Sumsel mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan 3M terutama tidak berlama-lama berada dalam kerumunan, sebab kasus penularan Covid-19 saat ini banyak ditimbulkan dari kerumunan. Termasuk gelaran pilkada yang dilaksanakan pada Rabu, menurutnya kemungkinan efek pilkada terhadap jumlah kasus Covid-19 baru akan terlihat dalam sepekan ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement