Kamis 10 Dec 2020 13:20 WIB

Jokowi: UMKM Perlu Terhubung dengan Marketplace 

Pasar di masketplace dinilai lebih luas.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong lebih banyak lagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terhubung dengan marketplace dan pasar digital. Cara ini diyakininya mampu mempermudah produk-produk UMKM mengakses pasar sehingga lebih mudah terjual.
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong lebih banyak lagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terhubung dengan marketplace dan pasar digital. Cara ini diyakininya mampu mempermudah produk-produk UMKM mengakses pasar sehingga lebih mudah terjual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong lebih banyak lagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terhubung dengan marketplace dan pasar digital. Cara ini diyakininya mampu mempermudah produk-produk UMKM mengakses pasar sehingga lebih mudah terjual. 

"Karena (melalui marketplace) pasarnya lebih luas," kata Jokowi dalam pembukaan UMKM Export Brilianpreneur 2020, Kamis (10/12). 

Baca Juga

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, Jokowi mengingatkan para pelaku UMKM agar lebih kreatif dalam memasarkan produknya. Salah satu caranya dengan mengikuti pameran-pameran yang digelar secara virtual, seperti yang diadakan oleh BRI kali ini. 

Presiden pun mengapresiasi penyelenggaran Brilianpreneur 2020 yang disebut sabagai salah satu kendaraan bagi UMKM di Indonesia untuk memperluas pasarnya. Jokowi pun mematok target transaksi bussiness matching atau temu bisnis yang lebih besar dalam gelaran Brillianpreneur tahun ini sebesar 50 juta dolar AS, lebih tinggi dari realisasi tahun lalu 33,5 juta dolar AS. 

"Jika sekarang UMKM yang terlibat 573 pelaku, ke depan jumlahnya harus lebih banyak. Karena UMKM kita jumlahnya jutaan, ada 64 juta dan usahanya bermacam-macam," kata Jokowi. 

Jokowi juga menyambut baik inisiatif BRI untuk meluncurkan pasar.id sebagai wujud digitalisasi pasar. Tahun 2021 mendatang, ditargetkan sebanyak 10 ribu pedagang punya akses dalam pasar digital sehingga transaksi nontunai bisa lebih banyak dilakukan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement