Kamis 10 Dec 2020 16:39 WIB

Indonesia Jajaki Kerja sama Investasi dengan UEA dan Saudi

Tanpa kerja sama antarnegara, pemulihan ekonomi Indonesia tidak optimal.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungan ke UEA dan Arab Saudi pada Senin (7/12) dan Selasa (8/12).
Foto: Kementerian BUMN
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungan ke UEA dan Arab Saudi pada Senin (7/12) dan Selasa (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri BUMN Erick Thohir telah menyelesaikan tugas kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.

Di Abu Dhabi UEA, keduanya bertemu Putera Mahkota Abu Dhabi Mohamed Bin Zayed Al Nahyan dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Khalid al-Falih. Sementara di Riyadh, Saudi, Luhut dan Erick bertemu Menteri Investasi Arab Saudi dan Menteri Keuangan Arab Saudi Ibrahim Abdulaziz Al-Assa.

Baca Juga

Kunjungan ke kedua negara sahabat Timur Tengah ini dilakukan untuk mempererat hubungan strategis dan persahabatan di bidang investasi dan ekonomi, terutama pascapandemi. 

Menko Bidang Marves Luhut melihat perlunya kerja sama bilateral yang lebih erat antar negara untuk memulihkan perekonomian pascapandemi.

Ia melanjutkan, kedatangan vaksin telah memberikan berita baik, di bidang perekonomian. "Namun tanpa kerja sama yang nyata dalam bidang investasi dan ekonomi, pemulihan ekonomi Indonesia tidak akan optimal," ujar Luhut dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (10/12).

Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan kerja sama investasi dan ekonomi dapat terwujud dengan partisipasi UAE dan Arab Saudi di Sovereign Wealth Fund (SWF). Juga kerja sama di proyek-proyek BUMN antara lain Bank Syariah BUMN. 

Begitu pun investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan ketertarikan Indonesia membangun Rumah Indonesia di Mekkah untuk jamaah umrah dan haji.

Pada kunjungan ini, Erick juga memberikan paparan transformasi BUMN dimana jumlah klaster BUMN berkurang dari 27 menjadi 12. Juga tentang pengelolaan BUMN yang sesuai tata kelola perusahaan yang baik, kinerja banyak BUMN di bursa saham Indonesia yang diapresiasi oleh pasar. 

"Kemajuan dari transformasi ini sangat diapresiasi oleh Pemerintah UAE dan Arab Saudi," kata Erick.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement