Ahad 13 Dec 2020 07:45 WIB

Gagal Jadi Peserta IBL, Mountain Gold Gabung ke NSH Jakarta

Mountain Gold adalah klub asal Papua.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Logo IBL 2020
Foto: IBL
Logo IBL 2020

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Klub basket asal Papua, Mountain Gold menjadi salah satu dari empat tim yang mendaftar untuk ikut sebagai tim baru IBL musim 2021. Namun terbatasnya kuota dimana hanya dua tim yang dipilih, Mountain Gold tidak termasuk yang lolos.

Namun tekad kuat untuk tampil di kompetisi basket tertinggi ditunjukan klub asal Papua tersebut. Mereka pun memutuskan untuk merger dengan klub basket NSH Jakarta. Dengan begitu NSH Jakarta akan memakai nama baru dalam kompetisi IBL Pertamax 2021, NSH Mountain Gold Timika. Jersey oranye dan hitam mereka juga akan bertambah dengan tiga buah gunung pada bagian atas logo.

"Kami sudah menginformasikan merger ini kepada IBL. Penandatanganan dan segala urusan administrasi sudah diselesaikan sebelumnya" kata manajer NSH, Arlan dalam keterangan tertulis yang diterima republika.co.id, Ahad (13/12).

Pihak Mountain Gold gembira dengan kesepakatan merger ini. "Sebuah langkah besar bagi kami bisa berkompetisi di IBL musim depan. Semoga keputusan melebur dengan NSH yang sudah malang melintang di IBL, bisa berbuah prestasi terbaik," kata General Manager Mountain Gold, Ronaldo Omaleng.

"Banyak hal positif yang jadi pertimbangan sehingga kami memilih melebur dengan NSH.  Kami sudah tak sabar untuk memperkenalkan tim ini kepada publik basket Tanah Air," sambung Marketing dan PR Manager Mountain Gold, Frita Margaretha.

Rekam jejak NSH di kancah bolabasket nasional sudah cukup panjang. Diprakarsai oleh sejumlah anak muda, klub ini berdiri tahun 1994. Mereka menapak prestasi pada sejumlah jenjang kompetisi mulai dari Divisi Dua, Divisi Satu, Kejurnas hingga Kobatama.

Langkah NSH di jenjang profesional dimulai pada musim 2011-2012. NSH konsisten meramaikan kompetisi hingga mampu melaju ke babak playoff IBL 2016-2017.

Pada musim 2019, NSH bahkan sempat menjadi kandidat kuat juara setelah di babak reguler menjadi pemuncak klasemen Divisi Merah. Sayang, langkah mereka terhenti di babak semifinal. 

Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, memberikan dukungan atas merger kedua tim ini. "Merger ini menunjukkan tekad kuat Mountain Gold untuk berkiprah pada level tertinggi. Mereka sebelumnya mendaftar sebagai klub baru IBL, namun karena slot untuk klub baru untuk musim ini hanya dua tim, mereka akhirnya memutuskan untuk melebur dengan NSH," kata Junas. 

Kerjasama ini juga tidak terlepas dari kemajuan prestasi NSH dalam beberapa tahun belakangan sehingga meningkatkan value klub tersebut. “Kedepannya konsep franchise yang diterapkan liga diharapkan meningkatkan minat banyak pihak sehingga membuat industri olahraga bolabasket semakin maju”, tambah Junas

"Hadirnya NSH Mountain Gold juga sejalan dengan visi pengembangan serta komitmen IBL mengembangkan bolabasket ke seluruh Indonesia," tegasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement