REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, merendam sedikitnya 23 desa dan dua kecamatan. Akibatnya, ratusan rumah penduduk daerah itu tergenang serta beberapa akses jalan terputus.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso di Gresik, Ahad (13/12), mengatakan luapan Kali Lamong terjadi karena hujan deras di Mojokerto dan membuat dua tanggul jebol karena tidak kuat menahan derasnya arus air. Tarso mengatakan, banjir kali ini yang terluas dibanding tahun 2019 dan membuat genangan air di beberapa lokasi sulit surut hingga sore hari.
"Ini yang terbesar, selama saya menangani banjir. Dibanding 2019 lebih besar ini. Paling parah Dusun Ngablak, Benjeng setinggi 1,5 meter," kata Tarso.
Sementara itu, tanggul jebol berada di Dawarblanong, Mojokerto pada Minggu pagi dan di Balongtunjung pada Sabtu (12/12) malam. 'Kami turunkan semua anggota dengan kekuatan penuh, seperti mobil evalog, ranger, semua armada yang kami miliki dikerahkan hari ini. Petugas dari BPBD Gresik juga telah mengevakuasi dua warga yang dikabarkan sakit," katanya.
Sedangkan untuk akses jalan yang terputus sesuai laporan BPBD Gresik masing-masing simpang tiga Balongpanggang, simpang tiga Benjeng dan Metatu, serta Desa Klampok yang tidak bisa dilewati karena debit air tinggi.